Sekarang, kemudahan internet membuat media cetak dilupakan dan keberadaan mereka berada di masa senjakala. Mereka seperti identik dengan masa lalu ketika berita sepak bola sangat berharga dan menghidupkan mereka, sampai akhirnya internet merenggutnya paksa.
Sayang, dua tahun ke belakang ketika berita sepak bola bisa kita akses dengan mudah kapan pun secara update, tayangan sepak bola mulai ‘langka’ seperti jaman TVRI. Faktor mahalnya hak siar menjadi penyebab utamanya.Â
Sepak bola telah menjadi industri dan orang tak bisa menikmatinya tanpa ‘membayar’. Harga hak siar melambung tinggi sementara permainan sepak bola itu sendiri praktis memakan waktu 2 x 45 menit penuh dengan hanya jeda 15 menit di antara dua babak untuk menyisipkan iklan yang membiayai siaran.
Itulah yang membuat tayangan langsung sepak bola menjadi langka sekarang ini. Di saat informasinya begitu mudahnya diperoleh, pertandingannya sendiri mulai langka di saluran gratis.Â
Memang, bagi anda pelanggan saluran berbayar tayangan sepak bola di layar tivi anda tak berkurang, bahkan bisa dibilang semakin banyak pilihan. Tapi bagi kami yang mengandalkan antena Mandra, kami seperti kembali ke jaman di mana tayangan langsung pertandingan sepak bola terasa sangat berharga karena mulai langka. Sampai-sampai, tim tim mana pun yang bermain, kami suka hati menontonnya.
Pilihan sudah berkurang. Situasinya sekarang terbalik, berita dan informasinya mudah didapat, tapi tayangan pertandingannya sendiri mulai langka. Seperti tahun 90 an, ketika tayangan sepak bola mulai banyak pilihan tapi beritanya mesti sabar, terbatas, dan harus membayar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H