Mohon tunggu...
Gandi
Gandi Mohon Tunggu... -

Seorang yang senang menulis dan mendesain

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan featured

Ketika Berita Sepak Bola Begitu Berharga

8 Februari 2016   17:19 Diperbarui: 26 Oktober 2018   09:05 821
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Meski harus menambah anggaran, berlangganan tabloid olahraga kemudian menjadi semacam gaya. Sebagai penggemar sepak bola, berlangganan tabloid olahraga terasa menjadikan mereka ‘penggemar intelek’. 

Obrolan kaum pinggiran tentang sepak bola mulai ‘berisi’ seiring pengaruh bahasa berita yang mereka baca. Kita bisa mendengar beberapa orang membicarakan sepak bola seperti seorang komentator di televisi.

Tapi kecuali menjadi semacam gaya, berita sepak bola di tabloid olahraga dan media cetak lain memang kemudian menjadi kebutuhan. Penggemar merasa tak cukup hanya menyaksikan tayangan di televisi, tapi juga mengikuti berita dan cerita yang mengupas habis sepak bola tanpa sisa. Berita sepak bola begitu berharga.

Banyak orang menyisihkan sebagian uang untuk membeli tabloid olahraga demi bisa mengikuti berita sepak bola.

Ketika jaman dengan perlahan tapi pasti akhirnya sampai ke jaman digital, di mana internet memungkinkan informasi bisa tersebar lebih cepat daripada sebuah jet yang sedang meluncur, maka berita sepak bola pun bisa dilahap dalam sekejap tanpa harus menunggu hingga menjelang akhir pekan depan.

Berita sepak bola, yang di tahun 90 an begitu berharga (apalagi) untuk media cetak, telah menjadi sesuatu yang biasa-biasa saja karena situs-situs berita di internet secara masif terus memberikan update terbaru nyaris setiap menitnya. Sepak bola dikupas habis dan asal anda terhubung ke internet, anda punya akses nyaris tanpa batas untuk kebutuhan berita sepak bola.

Selain mengkonsumsi berita, orang bahkan bisa ikut memberitakannya melalui media sosial atau blog. Bayangkan, semua orang bisa menjadi wartawan sepak bola, bisa menjadi pengamat, bisa menjadi pundit, bahkan bisa memberikan analisis meskipun pekerjaan sehari-harinya jauh dari urusan sepak bola.

Dulu orang menanti-nanti kabar terbaru dari seorang Rayana Djakasuria untuk mengetahui apa yang terjadi di dunia sepak bola Italia dan Eropa setiap malam senin, dan menunggu catatan-catatannya setiap minggu di tabloid olahraga.

Sekarang? Orang-orang yang ada di Italia atau Eropa bisa menjadi reporter untuk mereka sendiri. Bahkan orang yang tak pernah ke mana-mana bisa mengabarkan apa yang terjadi di panggung Ballon d’Or, di Stadion-stadion, dan di mana pun.

Berita sepak bola bukan lagi sesuatu yang berharga. Ia sekarang tak ubahnya kabar tetangga yang terdengar biasa bagi tetangga yang lain. Berita sepak bola tetap penting, tapi sudah tak berharga karena bisa dinikmati secara utuh dengan gratis. Benar bahwa kuota internet tidak gratis, tapi bayangkan tak terbatasnya akses anda terhadap berita sepak bola dengan kuota (misalnya) 1 gigabyte seharga 18 ribu.

Bandingkan dengan jika uang itu anda belikan tabloid olahraga. Tak akan memuaskan anda. Berita di media cetak harian atau tabloid terasa sudah basi karena internet bisa mengabarkannya bahkan pada saat pertandingan masih berlangsung. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun