Mohon tunggu...
Sifa Yulia Fauziah
Sifa Yulia Fauziah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Artikel opini

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Urgensi krisis moral: Dalam Pendidikan Karakter di Era Modern

19 Januari 2025   21:40 Diperbarui: 19 Januari 2025   21:46 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pendidikan merupakan bagian dari usaha sadar dan sistematis untuk mencapai taraf hidup atau

kemajuan yang lebih baik. Mahasiswa S1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD)

Universitas Pelita Bangsa.

Sebagai pelaku pendidikan tentu tidak asing dengan pembelajaran berbasis teknologi. Pada semester

satu ini, mahasiswa S1 PGSD mendapat mata kuliah Bahasa Indonesia yang diampu oleh Zahra

Maulidinah, M.Pd. memberikan tugas kepada mahasiswa untuk membuat artikel atau opini terhadap

pendidikan sekarang ini.

Di tengah kemajuan teknologi dan perubahan sosial yang cepat, dunia saat ini menghadapi krisis

moral yang mengancam fondasi nilai-nilai kemanusiaan. Pendidikan karakter menjadi salah satu

solusi yang ditawarkan untuk mengatasi krisis ini. Namun, mengembangkan pendidikan karakter di

era modern tidaklah mudah, mengingat tantangan yang dihadapi oleh pendidik dan lembaga

pendidikan. Artikel ini akan membahas krisis moral yang terjadi, pentingnya pendidikan karakter,

dan strategi yang dapat diterapkan untuk mengembangkan pendidikan karakter di era digital.

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini menyisakan beberapa persoalanyang perlu

menjadi perhatian. Tidak dipungkiri masyarakat modern telah berhasil mengembangkan ilmu

pengetahun dan teknologi untuk menjadi alternatif penyelesaian masalahkehidupan sehari-hari.

Namun pada kondisi lain ilmu pengetahuan dan teknologi canggihtersebut kurang mampu

menumbuhkan moralitas (akhlak) yang mulia. (Kosim, 2017).

Daulay, 2012:141. Krisis moral saat ini tidak hanya melanda kalangan dewasa, namun telah menimpa

kalanganpelajar yang menjadi generasi penerus bangsa. Orang tua, guru, dan beberapa pihak yang

berkecimpung dalam bidang pendidikan, agama dan sosial banyak mengeluhkan terhadap perilaku

sebagian pelajar yang berperilaku di luar batas kesopanan dan kesusilaan, semisal: mabuk-mabukan,

tawuran, penyalahgunaan obat terlarang, pergaulan dan seks bebas, bergaya hidup hedonis layaknya

orang Barat, dan sebagainya. Dengan begitu, menjadi jelas bahwa kemajuan ilmu pengetahuan dan

teknologi juga memiliki pengaruh logis terciptanya kondisi yang mencerminkan krisis moral. Krisis

moral yang terjadi di Indonesia saat ini mampu di atasi dengan pendidikan karakter yang relevan.

Mengacu pada pengertian di atas, pendidikan karakter memiliki fungsi dasar untuk mengembangkan

potensi seseorang agar dapat menjalani kehidupannyadengan bersikap baik dalam lingkup pendidikan

formal, pendidikan karakter di sekolah berfungsi untuk membentuk karakter siswa agar menjadi

pribadi yang berakhlak mulia, bermoral, tangguh, berperilaku baik, dan toleran.

Zubaedi (2011) mengemukakan tiga fungsi pendidikan karakter di sekolah, diantaranya; fungsi

pembentukan dan pengembangan potensi, fungsi untuk penguatandan perbaikan, fungsi penyaring

sendiri Pendidikan karakter digunakan agar masyarakat dapat memilih dan memilah budaya bangsa, 

dapat menyaring budaya bangsa lain yang tidak sesuai dengan nilai nilai karakter dan budaya bangsa sendiri yang berbudi luhir.

Krisis Moral di Era Modern

Pengaruh Negatif Media Sosial : Media sosial sering kali menjadi sumber informasi yang tidak

akurat dan mempromosikan perilaku negatif seperti bullying, penyebaran hoaks, dan budaya

konsumtif. Hal ini dapat mempengaruhi moral dan etika generasi muda.

Kesenjangan Sosial dan Ekonomi : Kesenjangan yang semakin melebar antara kaya dan miskin

menciptakan tekanan sosial yang dapat mempengaruhi moralitas individu, termasuk

meningkatnya tindak kriminalitas dan kurangnya empati terhadap sesama.

Kehilangan Nilai-nilai Tradisional : Kemajuan teknologi dan modernisasi sering kali

menyebabkan pergeseran nilai-nilai tradisional yang sebelumnya menjadi pedoman hidup

masyarakat.

Pentingnya Pendidikan Karakter untuk era modern ini

Pembentukan Kepribadian yang Kuat

Pendidikan karakter membantu dalam membentuk kepribadian yang kuat dan tangguh, yang

mampu menghadapi tantangan hidup dengan integritas dan rasa tanggung jawab.

Pengembangan Empati dan Toleransi

Melalui pendidikan karakter, siswa diajarkan untuk menghargai perbedaan dan

mengembangkan rasa empati terhadap sesama, yang penting dalam menciptakan masyarakat

yang harmonis.

Penanaman Nilai-nilai Moral

Nilai-nilai seperti kejujuran, disiplin, kerja keras, dan tanggung jawab dapat ditanamkan melalui

pendidikan karakter, membimbing siswa untuk menjadi individu yang bermoral tinggi.

Kesimpulan dan Saran dari Penulis

Krisis moral yang terjadi di era modern memerlukan perhatian serius dari semua pihak, terutama

dalam konteks pendidikan. Pengaruh negatif media sosial, kesenjangan sosial dan ekonomi, serta

pergeseran nilai-nilai tradisional menjadi tantangan besar yang harus dihadapi. Di tengah kemajuan

teknologi dan globalisasi, pentingnya pendidikan karakter semakin meningkat untuk membentuk

generasi yang bermoral tinggi dan tangguh.

Pendidikan karakter memainkan peran vital dalam membentuk kepribadian yang kuat,

mengembangkan empati, menanamkan nilai-nilai moral, dan memperkuat identitas nasional.

Integrasi pendidikan karakter dalam kurikulum, penggunaan teknologi secara bijak, pelatihan guru,

kolaborasi dengan orang tua dan komunitas, serta pendekatan holistik menjadi strategi kunci untuk

mengatasi krisis moral ini.

Dengan strategi yang tepat dan komitmen yang kuat, pendidikan karakter dapat menjadi solusi efektif

untuk mempersiapkan generasi muda menghadapi tantangan era digital. Pendidikan karakter yang

terintegrasi dengan baik akan menciptakan individu yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi

juga memiliki moralitas dan etika yang tinggi.

Perkembangan teknologi yang semakin masif perlu diimbangi dengan karakter yang baik juga. Oleh

karena itu, pentingnya karakter dalam pendidikan yang ada di Indonesia Budaya saling berbagi dan

saling belajar ini sangat dibutuhkan para guru sebagai pendidik demi kemajuan dunia pendidikan.

(Sifa Yulia Fauziah/132410120/PGSD/ 24C2A 2024).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun