Pendidikan merupakan bagian dari usaha sadar dan sistematis untuk mencapai taraf hidup atau
kemajuan yang lebih baik. Mahasiswa S1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD)
Universitas Pelita Bangsa.
Sebagai pelaku pendidikan tentu tidak asing dengan pembelajaran berbasis teknologi. Pada semester
satu ini, mahasiswa S1 PGSD mendapat mata kuliah Bahasa Indonesia yang diampu oleh Zahra
Maulidinah, M.Pd. memberikan tugas kepada mahasiswa untuk membuat artikel atau opini terhadap
pendidikan sekarang ini.
Di tengah kemajuan teknologi dan perubahan sosial yang cepat, dunia saat ini menghadapi krisis
moral yang mengancam fondasi nilai-nilai kemanusiaan. Pendidikan karakter menjadi salah satu
solusi yang ditawarkan untuk mengatasi krisis ini. Namun, mengembangkan pendidikan karakter di
era modern tidaklah mudah, mengingat tantangan yang dihadapi oleh pendidik dan lembaga
pendidikan. Artikel ini akan membahas krisis moral yang terjadi, pentingnya pendidikan karakter,
dan strategi yang dapat diterapkan untuk mengembangkan pendidikan karakter di era digital.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini menyisakan beberapa persoalanyang perlu
menjadi perhatian. Tidak dipungkiri masyarakat modern telah berhasil mengembangkan ilmu
pengetahun dan teknologi untuk menjadi alternatif penyelesaian masalahkehidupan sehari-hari.
Namun pada kondisi lain ilmu pengetahuan dan teknologi canggihtersebut kurang mampu
menumbuhkan moralitas (akhlak) yang mulia. (Kosim, 2017).
Daulay, 2012:141. Krisis moral saat ini tidak hanya melanda kalangan dewasa, namun telah menimpa
kalanganpelajar yang menjadi generasi penerus bangsa. Orang tua, guru, dan beberapa pihak yang
berkecimpung dalam bidang pendidikan, agama dan sosial banyak mengeluhkan terhadap perilaku
sebagian pelajar yang berperilaku di luar batas kesopanan dan kesusilaan, semisal: mabuk-mabukan,
tawuran, penyalahgunaan obat terlarang, pergaulan dan seks bebas, bergaya hidup hedonis layaknya
orang Barat, dan sebagainya. Dengan begitu, menjadi jelas bahwa kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi juga memiliki pengaruh logis terciptanya kondisi yang mencerminkan krisis moral. Krisis
moral yang terjadi di Indonesia saat ini mampu di atasi dengan pendidikan karakter yang relevan.
Mengacu pada pengertian di atas, pendidikan karakter memiliki fungsi dasar untuk mengembangkan
potensi seseorang agar dapat menjalani kehidupannyadengan bersikap baik dalam lingkup pendidikan
formal, pendidikan karakter di sekolah berfungsi untuk membentuk karakter siswa agar menjadi
pribadi yang berakhlak mulia, bermoral, tangguh, berperilaku baik, dan toleran.
Zubaedi (2011) mengemukakan tiga fungsi pendidikan karakter di sekolah, diantaranya; fungsi
pembentukan dan pengembangan potensi, fungsi untuk penguatandan perbaikan, fungsi penyaring
sendiri Pendidikan karakter digunakan agar masyarakat dapat memilih dan memilah budaya bangsa,Â
dapat menyaring budaya bangsa lain yang tidak sesuai dengan nilai nilai karakter dan budaya bangsa sendiri yang berbudi luhir.
Krisis Moral di Era Modern
Pengaruh Negatif Media Sosial : Media sosial sering kali menjadi sumber informasi yang tidak
akurat dan mempromosikan perilaku negatif seperti bullying, penyebaran hoaks, dan budaya
konsumtif. Hal ini dapat mempengaruhi moral dan etika generasi muda.
Kesenjangan Sosial dan Ekonomi : Kesenjangan yang semakin melebar antara kaya dan miskin
menciptakan tekanan sosial yang dapat mempengaruhi moralitas individu, termasuk
meningkatnya tindak kriminalitas dan kurangnya empati terhadap sesama.
Kehilangan Nilai-nilai Tradisional : Kemajuan teknologi dan modernisasi sering kali
menyebabkan pergeseran nilai-nilai tradisional yang sebelumnya menjadi pedoman hidup
masyarakat.
Pentingnya Pendidikan Karakter untuk era modern ini
Pembentukan Kepribadian yang Kuat
Pendidikan karakter membantu dalam membentuk kepribadian yang kuat dan tangguh, yang
mampu menghadapi tantangan hidup dengan integritas dan rasa tanggung jawab.
Pengembangan Empati dan Toleransi
Melalui pendidikan karakter, siswa diajarkan untuk menghargai perbedaan dan
mengembangkan rasa empati terhadap sesama, yang penting dalam menciptakan masyarakat
yang harmonis.
Penanaman Nilai-nilai Moral
Nilai-nilai seperti kejujuran, disiplin, kerja keras, dan tanggung jawab dapat ditanamkan melalui
pendidikan karakter, membimbing siswa untuk menjadi individu yang bermoral tinggi.
Kesimpulan dan Saran dari Penulis
Krisis moral yang terjadi di era modern memerlukan perhatian serius dari semua pihak, terutama
dalam konteks pendidikan. Pengaruh negatif media sosial, kesenjangan sosial dan ekonomi, serta
pergeseran nilai-nilai tradisional menjadi tantangan besar yang harus dihadapi. Di tengah kemajuan
teknologi dan globalisasi, pentingnya pendidikan karakter semakin meningkat untuk membentuk
generasi yang bermoral tinggi dan tangguh.
Pendidikan karakter memainkan peran vital dalam membentuk kepribadian yang kuat,
mengembangkan empati, menanamkan nilai-nilai moral, dan memperkuat identitas nasional.
Integrasi pendidikan karakter dalam kurikulum, penggunaan teknologi secara bijak, pelatihan guru,
kolaborasi dengan orang tua dan komunitas, serta pendekatan holistik menjadi strategi kunci untuk
mengatasi krisis moral ini.
Dengan strategi yang tepat dan komitmen yang kuat, pendidikan karakter dapat menjadi solusi efektif
untuk mempersiapkan generasi muda menghadapi tantangan era digital. Pendidikan karakter yang
terintegrasi dengan baik akan menciptakan individu yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi
juga memiliki moralitas dan etika yang tinggi.
Perkembangan teknologi yang semakin masif perlu diimbangi dengan karakter yang baik juga. Oleh
karena itu, pentingnya karakter dalam pendidikan yang ada di Indonesia Budaya saling berbagi dan
saling belajar ini sangat dibutuhkan para guru sebagai pendidik demi kemajuan dunia pendidikan.
(Sifa Yulia Fauziah/132410120/PGSD/ 24C2A 2024).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H