Mohon tunggu...
Sierafine Alverna
Sierafine Alverna Mohon Tunggu... Lainnya - Siswi

Menulis artikel, membaca buku

Selanjutnya

Tutup

Book

Resensi Novel "Musim Berdarah di Kingfisher Hill"

9 Februari 2024   09:38 Diperbarui: 9 Februari 2024   09:57 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://ebooks.gramedia.com/ebook-covers/62950/image_highres/t7ppxpera6p4gaqycnmkt7f90two7a.jpg

Harga buku                : Rp 103.000,00

Sumber: https://ebooks.gramedia.com/ebook-covers/62950/image_highres/t7ppxpera6p4gaqycnmkt7f90two7a.jpg
Sumber: https://ebooks.gramedia.com/ebook-covers/62950/image_highres/t7ppxpera6p4gaqycnmkt7f90two7a.jpg

Agatha Christie lahir pada tahun 1890 di Inggris. Dari kecil, Agatha memiliki hobi yaitu menulis. Novel pertamanya diterbitkan pada tahun 1920, yaitu berjudul "Misteri di Syles". Beliau dikenal sebagai "Ratu Misteri" di dunia sastra, dimana beliau merupakan penulis fiksi criminal yang memiliki inspirasi artistik dan unsur karikatur. Agatha Christie seringkali berpergian sepanjang hidupnya dan mengunjungi banyak tempat, hal ini membuat novel-novelnya terinspirasi dari perjalanannya keliling dunia.

Sophie Hannah lahir pada tahun 1971 dan merupakan penyair dan novelis Inggris. Hannah menerbitkan buku pertamanya pada tahun 2006 yang berjudul "Little Face". Genre novelnya menggunakan alur klasik dan misteri, serta teka-teki. Hannah dikenal karena novel-novel criminal psikologinya. Di sisi lain, Sophie Hannah merupakan penggemar novel Agatha Christie. Saat itu, Agatha Christie telah menyatakann bahwa karakter Hercule Poirot telah meninggal. Sehingga, novel-novel karya Sophie Hannah menghidupkan kembali karakter Hercule Poirot. Sophie tidak bertujuan untuk meniru gaya Agatha Christie, tetapi beliau menciptakan karakter baru serta membuat perbedaan-perbedaan dalam cerita misteri Hercule Poirot.

Novel "The Killings at Kingfisher Hill" merupakan novel misteri thriller yang menceritakan tentang perjalan seorang detektif terkemuka yaitu Hercule Poirot dalam menyelidiki pembunuhan di Kingfisher Hill. Poirot merupakan tokoh utama yang cerdas, logis, dan juga memiliki rasa penasaran yang tinggi. Pembunuhan yang terjadi secara berturut-turut membuatnya semakin penasaran akan kronologis dan motif dari pelaku pembunuhan. Di sisi lain, Poirot pun yang berhadapan langsung dengan para tersangka pembunuhan mendapatkan banyak pernyataan yang semakin kompleks. Apakah seorang detektif terbaik dapat memecahkan misteri ini?  Bagaimana seorang Poirot memecahkan misteri pembunuhan keluarga bangsawan?

Hercule Poirot, seorang detektif terbaik sepanjang masa, melakukan perjalanan ke Kingfisher Hill Estate, komplek elit kaum bangsawan dengan arsitektur yang mewah. Perjalanan tersebut Poirot lakukan atas permintaan Richard Devonport yang meminta bantuan Poirot untuk menyelidiki kasus pembunuhan kakak tertuanya, Frank Devonport. Tersangka pembunuhan tersebut yaitu Helen Acton, tunangan Richard sendiri. Richard yakin bahwa tunagannya tidak bersalah atas tuduhan tersebut. Di sisi lain, Poirot harus menyelidiki kasus tersebut tanpa diketahui oleh anggota keluarga Devonport lainnya. Dengan begitu, Poirot melakukan penyamaran dalam tujuan kedatangannya ke Kingfisher Hill yaitu sebagai seorang penggemar keluarga Devonport.

Saat perjalanannya di bus, Poirot bertemu seorang wanita dengan ekspresi wajah yang ketakutan. Poirot pun memiliki firasat yang buruk terhadap hal yang akan terjadi kepada wanita tersebut, sehingga Poirot pun menawarkan bantuan kepadanya. Pernyataan wanita tersebut ternyata sangatlah mengejutkan. Dimana, wanita tersebut ketakutan dan bersikeras turun dari bus karena telah diancam bahwa Ia akan dibunuh apabila duduk di kursi yang Ia tempati.

 

Ditambah lagi, terdapat buku misterius berjudul "Midnight Gathering" yang menarik perhatian Poirot. Buku tersebut dimiliki oleh seorang wanita berparas rupawan dengan pakaian yang mewah. Tetapi, wanita tersebut berusaha menyembunyikan bukunya dari Poirot. Perbincangan antara Poirot dan wanita tersebut tentunya tidak dapat dielakkan. Wanita tersebut membuat suatu pengakuan bahwa Ia telah membunuh seseorang yang Ia sayangi.

Setelah perjalanan yang cukup panjang, akhirnya Poirot sampai di perumahan elit yang menjadi destinasinya. Di Kediaman Keluarga Devonport yaitu Little Key, penyamaran Poirot gagal dan diketahui oleh Keluarga Devonport. Karena hal itu, Poirot terpaksa mengakui tujuan kehadirannya di Little Key. Hal ini menyebabkan sebuah pengakuan baru dalam anggota Keluarga Devonport atas pembunuhan Frank Devonport. Dimana terdapat seorang wanita yang juga mengaku sebagai pembunuh Frank selain Helen Acton. Pengakuan tersebutlah yang membuat teka-teki dalam pembunuhan Frank Devonport.

Novel "The Killing at Kingfisher Hill" merupakan novel yang unik dan kompleks. Karakter Hercule Poirot dalam novel "The Killings at kingfisher Hill", berhasil dihidupkan kembali oleh Agatha Christie. Poirot yang memiliki karakter yang cerdas, detail, logis, dan puitis sangat menarik perhatian pembaca. Dimana Poirot seolah-olah membawa pembaca dalam teka-tekinya untuk memecahkan misteri penyelidikannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun