Mohon tunggu...
Silma Awalia
Silma Awalia Mohon Tunggu... Apoteker - Abdi Negara

berbagi bercerita

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Ibu, di Tanganmu Nasib Anakmu

17 Maret 2022   10:20 Diperbarui: 17 Maret 2022   10:26 567
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hasil Indeks Keberdayaan Konsumen Nasional tahun 2021 adalah 50,39 (level mampu) artinya konsumen telah mengetahui hak dan kewajibannya serta mampu memilih produk yang baik namun belum mau memperjuangkan hak-haknya[4]. Hal ini tercermin bagaimana ibu memilih yang terbaik untuk buah hatinya, namun tidak kritis ketika menemukan produk PKMK dijual bebas di e-commerce, padahal penjualan ini telah melanggar hak ibu sebagai konsumen. Pemerintah menentukan target tingkat keberdayaan konsumen Indonesia diharapkan dapat mencapai level BERDAYA, yang mana konsumen Indonesia memiliki nasionalisme tinggi dalam berinteraksi dengan pasar dan aktif memperjuangkan kepentingan konsumen.

 

BPOM melindungi konsumen dalam sektor Obat dan Makanan dengan meningkatkan pengawasan pre dan post market dan mendorong peningkatan kepatuhan pelaku usaha, khususnya produsen PKMK sesuai dengan Strategi Nasional Perlindungan Konsumen yang menjadikan pilar pemerintah sebagai bagian dari perlindungan konsumen.

 

Dari sisi konsumen, BPOM terus berupaya dalam peningkatan perilaku konsumen khususnya ibu menuju konsumen berdaya melalui pelaksanaan Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE), membumikan Cek KLIK (Kemasan, Label, Izin edar, dan Kedaluwarsa) sebelum membeli dan mengonsumsi Obat dan Makanan, juga menyebarluaskan kewajiban dan hak konsumen juga mendorong konsumen untuk aktif menyampaikan keluhan  produk melalui Layanan Konsumen yang disediakan produsen maupun saluran pengaduan/suara konsumen yang tersedia.

 

BPOM hadir, ibupun senang

BPOM tanggap, ibupun tenang

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun