Mohon tunggu...
Muhamad Hakim Sidqie
Muhamad Hakim Sidqie Mohon Tunggu... -

Mahasiswa Freelancer | Universitas Brawijaya * CEO - Dynamica Study Club * Pimpinan Litbang - Lembaga Pers Mahasiswa MANIFEST * Bidang PA - Himpunan Mahasiswa Islam Koms. Hukum Brawijaya

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ketakutan,Pilihan,dan Harapan untuk Capres Indonesia

7 Juli 2014   06:35 Diperbarui: 18 Juni 2015   07:12 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Tapi bukan hanya kubu no.1 yg melempar berita-nerita black campaign, kubu no.2 juga terlihat melakukan hal yang sama akan tetapi tidak seintens no.1.

Ah namanya juga politik, gak ada yang bersih....

Yang saya kurang suka dari capres no.1 adalah orang disekelilingnya yang banyak diantaranya mafia hukum.

Sifat Arogansinya juga menjadi poin negatif sehingga terkesan angkuh, sombong, dan terlalu ingin dihormati.

Yang sedikit menjadi ketakutan adalah akan terjadi masa orba untuk kedua kalinya. Dengan sifat kearogansiannya yang seperti itu.

Kasus pelanggaran HAM 98 juga jadi catatan kelam yang menyeretnya dan belum jelas ujung penyelesaiannya dan siapa yang bersalah dann harus brtnggngjawab.

Tetapi menurut analisa ane jika no.1 jadi pres, gak akan terjadi masa orba keduakalinya, karena pemimpin masa orba dan capres no.1 itu beda.

Tapi itu cuma analisis saya saja, gak menutup kemungkinan masa yang sama akan terulang kembali :o . Semoga saja tidak.

Jangan samakan capres no.1 dengan pemimpin orba hanya karena dia menantunya dan telah melakukan TUGAS penculikan aktivis 98.

Jiwa Nasionalismenya jadi poin yang saya kagumi dari beliau, terbukti dengan pengabdiaannya terhadap indonesia dengan menjadi tentara.

Dengan telah mengikuti berbagai operasi kemiliteran dengan taruhannya adalah nyawanya sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun