“ah tidak ada apa-apa kok. Mungkin hanya perasaanmu saja..”, jawab Farhan.
“ masak nggak ada apa-apa…! Pasti ada sesuatu dong, ayolah ceritakan saja, nggak papa”, kata Melati lagi.
“ sudahlah, jangan dipikirkan lagi. Lebuh baik kita pulang saja yukk..?”jawab Farhan.
“oh..ya sudah kalau begitu. Yuk..”,jawab Melati keheranan.
Akhirnya mereka pulang kerumah masing-masing. Namun di perjalanan, Melati masih memikirkan masalah tadi. Karena penasaran, Melati menanyakannya kepada temannya yang lain. Temannya memberikan panjang lebar mengenai masalah yang dialami Farhan dengan temannya. Melati pun akhirnya mengetahui apa yang selama ini terjadi dan kasihan kepada Farhan. Ia pun ingin membantu Farhan menyelesaikan masalahnya agar dapat berkumpul lagi dengan teman-temannya. Setelah berfikir keras, Melati menemukan cara untuk membuktikan bahwa Farhan sudah benar-benar insyaf. Ia menyuruh Beni untuk menemui Farhan dan berpura-pura ingin membeli narkoba.
“ bro.. lagi ngapain lo..!! kok nglamun aja”,Tanya Beni.
“ eh nggak papa kok. Tumben kamu mau menemuiku. Emang ada apa?”,jawab Farhan.
“begini..gue sebenarnya mau beli narkoba dari lo. Punya kan?”,Tanya Beni lagi.
“maaf Ben, gue udah nggak jual barang begituan lagi. Gue mau insyaf jadi remaja yang baik”,jawab Farhan dengan tenang.
“oh..yaudah kalo begitu..!! bye..”,balas Beni.
Akhirnya Beni menceritakan semua kejadian tersebut kepada teman-temannya. Mereka pun meminta maaf kepada Farhan. Farhan pun memaafkannya dengan senang hati.