Mohon tunggu...
Sidik Awaludin
Sidik Awaludin Mohon Tunggu... Freelancer - Public Relations Writing

[Penulis Freelance, Menyajikan tulisan asumsi pribadi Berdasarkan Isu-Isu hangat]. [Motto: Hidup Sekali, Berarti, lalu Mati.]

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Jika PSI Tenang, DPRD DKI Bisa Kenyang

5 Desember 2020   21:50 Diperbarui: 5 Desember 2020   21:58 505
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

PSI Jakarta sendiri, secara resmi memang menolak kenaikan uang yang fantastis dari RKT itu. Tidak berselang lama PSI langsung diteror, karena dianggap sebagai pengkhianat dalam membongkar rahasia "Tahu Sama Tahu" yang selama ini telah menjadi kesepakatan semua anggota dewan. 

Tapi apalah daya, PSI hanya partai kecil mereka cuma bisa teriak dengan suara yang tidak terlalu keras, dibandingkan dengan anggota senior dari partai lama yang selama ini menganut budaya selepas keluar dari anggota dewan mutlak dalam kondisi kaya raya.   

Saya jadi teringat apa yang pernah orang bijak katakan, untuk mengetahui karakter asli seseorang berikan dia sebuah jabatan, dari jabatan yang memiliki akses uang itulah pada akhirnya kita akan tahu mana orang yang memang mempunyai prinsip untuk memperbaiki keadaan dan mana orang yang lebih suka memperkaya diri sendiri selama masih mempunyai peluang jabatan. 

Pesan dari saya untuk para wakil rakyat, jadilah manusia yang memiliki hati nurani dan memahami kondisi masyarakat saat ini. Kalau hati nurani sendiri saja anda tidak punya, jangan salahkan jika derajat binatang ternyata lebih mulia dari anda yang memperoleh fasilitas di dunia sebagai manusia.      

idozone.id
idozone.id
 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun