Mohon tunggu...
Sidharta Bodhi
Sidharta Bodhi Mohon Tunggu... Lainnya - Karyawan Swasta

akun untuk tugas kuliah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bahaya Peredaran Kecubung di Wilayah Banjarmasin (Contoh Naskah Feature Radio)

28 Juli 2024   18:43 Diperbarui: 28 Juli 2024   18:48 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Karya : Sidharta Bodhi (220501010106)

PENGANTAR (LEAD): Selamat pagi, pendengar setia. Anda sedang mendengarkan Radio Suara Kota pada frekuensi 12.3FM. Saya, Fulena, hadir untuk menyampaikan berita utama hari ini, Jumat, 28 Juli 2024. Peredaran dan penyalahgunaan tanaman kecubung di wilayah Banjarmasin semakin mengkhawatirkan. Tanaman yang dikenal memiliki efek halusinogen ini telah menyebabkan beberapa kasus keracunan dan gangguan kesehatan serius. Berikut laporan selengkapnya dari reporter kami di lapangan.

[Suara Backsound pada Berita]

REPOTER STUDIO : Laporan selengkapnya akan disampaikan oleh reporter kami, Fulana, langsung dari lokasi kejadian di Banjarmasin.

[Suara Latar Belakang: Suara keramaian atau lalu lintas]

REPOTER LAPANGAN: Terima kasih, Fulani. Saya sekarang berada di pusat kota Banjarmasin, di mana telah terjadi peningkatan kasus penyalahgunaan tanaman kecubung. Tanaman ini dikenal memiliki efek halusinogen yang berbahaya jika dikonsumsi sembarangan. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin, dalam bulan ini saja, telah tercatat lima kasus keracunan akibat konsumsi kecubung. Kepala Dinas Kesehatan, menyatakan kekhawatirannya terhadap peredaran tanaman ini.

[Suara Kepala Dinas Kesehatan]: "Kami sangat prihatin dengan meningkatnya kasus keracunan kecubung. Tanaman ini memang memiliki efek yang sangat berbahaya jika dikonsumsi tanpa pengawasan. Kami mengimbau masyarakat untuk tidak sembarangan mengonsumsi tanaman yang tidak dikenal."

REPOTER LAPANGAN: Selain itu, pihak kepolisian setempat juga telah mengambil langkah-langkah untuk mengendalikan peredaran kecubung. Kapolresta Banjarmasin, menjelaskan tindakan yang telah diambil.

[Suara Kapolresta]: "Kami telah meningkatkan patroli dan pengawasan di daerah yang rawan peredaran kecubung. Selain itu, kami juga melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang bahaya tanaman ini. Kami berharap masyarakat bisa lebih waspada dan segera melaporkan jika menemukan peredaran kecubung di lingkungannya."

REPOTER LAPANGAN: Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai bahaya kecubung, kami mengundang seorang ahli toksikologi dari Universitas LM. Berikut wawancara kami.

[Suara Ahli Toksikologi]: "Efek dari kecubung sangat berbahaya karena dapat menyebabkan halusinasi, pusing, mual, dan bahkan bisa berujung pada kematian jika dikonsumsi dalam jumlah banyak. Tanaman ini mengandung zat kimia yang dapat mengganggu sistem saraf pusat, sehingga sangat berbahaya jika digunakan tanpa pengawasan medis."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun