Mohon tunggu...
Enos Hagogoan Siburian
Enos Hagogoan Siburian Mohon Tunggu... Dokter - dokter, aktivis kesehatan

Hidup adalah kesempatan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pembinaan yang Berintegritas pada Masa Pandemi Covid-19

14 Maret 2021   18:11 Diperbarui: 14 Maret 2021   18:26 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Kejadian 39 - 47

PENDAHULUAN

Berbicara Pembinaan atau Pendidikan , tidak terlepas dari Pembina itu sendiri . Dan untuk mencapai target dari tujuan yang dibina maka Pembina atau atau pendidik harus mermiliki integritas.

Pengeritian Integritas

Integritas adalah suatu kualitas kehidupan yang positif, yang dibangun di atas kebenaran, kebaikan, keadilan, ketulusan, kesetiaan, dan kejujuran yang telah penuh yang menyentuh segala aspek kehidupan (Y Tomatala. Menjunjung integritas meneguhkan kualitas kepemimpinan)

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Integritas adalah : Mutu, Sifat, Karakter atau keadaan yang menunjukkan kesatuan yang utuh, sehingga memiliki potensi dan kemampuan yang memancarkan kewibawaan dan kejujuran (Kamus Besar Bahasa Indonesia).

Jadi dapat dikatakan bahwa Integritas adalah suatu kualitas hidup yang merupakan satu kesatuan yang utuh dari unsur-unsur karakter yang positif yaitu : Jujur dan bisa dipercaya, Komitmen, Bertanggung jawab, Tekun, Menghargai waktu (disiplin) dan Mempunyai prinsip dan nilai-nilai hidup

Tokoh-tokoh besar Bangsa Indonesia yang mempunyai integritas dalam pembinaan kepada rakyat Indonesia untuk mencapai tujuan kemerdekaan Indonesia seperti Panglima besar Jenderal Soedirman dan Pemimipin besar Revolusi Soekarno menjadi bukti bahwa integritas penting untuk mencapai tujuan dalam hal ini Kemerdekaan bangsa Indonesia.

Yesus Kristus adalah Juruselamat manusia yang menjadi contoh memiliki integritas dalam pembinaan kepada ke dua belas  murid-muridNya, sehingga bukan hanya memerdekakan suatu bangsa, tetapi menjadi Juru Selamat bagi semua umat manusia di bumi dan seisi jagad raya.

YUSUF PEMIMPIN YANG BERINTEGRITAS

Situasi Yusuf pada saat di Mesir, dimana terjadi kelaparan di seluruh bumi (Kejadian 41 : 56), sama dengan situasi saat ini terjadi wabah Covid-19 diseluruh bumi (Pandemi Covid-19). Keadaan ini membutuhkan seorang pemimpin yang berintegritas dalam Pendidikan/Pembinaan  baik di sekolah-sekolah, kursus-kursus ataupun kepada warga gerteja, sehingga visi yang ditetapkan didalamnya dapat tercapai.

Integritas yang terdapat dalam kehidupan Yusuf.

  • Yusuf mempunyai sifat berkomitmen dan dapat dipercaya.
  • Suatu saat Israel (Yakub) yang saat itu berdomisili di lembah Hebron meminta Yusuf pergi melihat saudara-saudaranya yang sedang menggembalakan domba-domba mereka di Sikhem. Sesampainya di Sikhem Yusuf tidak menemui mereka berada disana (Yusuf tidak Kembali kerumahnya, walaupun kewajibannya sudah sampai di Sikhem), didapat khabar bahwa mereka sudah ke Dotan. Walaupun harus menempuh perjalanan lebih jauh, ia tetap menyusul saudara-saudaranya ke Dotan. Perbuatan Yusuf ini menunjukkan bahwa Yusuf seorang yang berkomitmen dan dapat dipercaya. Kejadian 37 :12-17
  • Yusuf hidup dalam kebenaran
  • Saat Yusuf menjadi budak dirumah Potifar, seluruh isi rumah dipercayakan kepada Yusuf. Suatu saat Yusuf digoda oleh istri Potifar untuk tidur bersama, tetapi Yusuf menolak. Sikap Yusuf menunjukkan karakter yang hidup dalam kebenaran, menjaga kekudusan dan takut Tuhan. Kejadian 39 : 4-10
  • Selain dapat dipercaya Yusuf juga mempunyai pribadi yang tekun.
  • Didalam penjara selama kira-kira 12 tahun, dengan tekun ia selalu melakukan pekerjaannya dengan baik dan berhasil, karena Allah menyertai Yusuf, srhingga ia dipercaya mengurus semua tahanan. Kejadian 39 : 22-33.
  • Yusuf sangat menghargai waktu.
  • Selama masa 7 tahun berkecukupan , tidak membuat Yusuf lupa diri, tetapi ia mengumpulkan gandum di gudang-gudang yang dibuatnya. Yusuf menunjukkan bahwa ia sangat menghargai waktu. Kejadian 41 :35-36.
  • Yusuf mempunyai Prinsip dan nilai hidup
  • Pada waktu saudara saudara Yusuf pergi ke Mesir untuk kedua kalinya  (saat itu Yusuf sudah menjadi Mangkubumi di Mesir) Yusuf memperkenalkan dirinya dan berkata : “ ……, tetapi sekarang janganlah bersusah hati dan janganlah menyesali diri, karena kamu menjual aku kesini, sebab untuk memelihara kehidupanlah Allah menyuruh aku mendahului kamu….”. Kejadian 45 :5. Sikap terhadap saudaranya ini menunjukkan sikap bahwa Yusuf mempunyai prinsip dan nilai-nilai hidup.

PADA MASA PANDEMI COVID – 19

Dalam masa Pandemi Covid-19, semua kegiatan, pada umumnya dilakukan secara virtual, walaupun demikian kegiatan Pendidikan bagi warga gereja  harus berkesinambungan dan tetap berkualitas sehingga  tujuan dari Pendidikan tersebut  tetap tercapai, dalam hal ini memerlukan komitmen bagi pendidik dan peserta didik untuk  mengikuti kegiatan pembinaan tersebut. 

Perlu adanya pengawasan dan pengontrolan yang ketat untuk memastikan semua program yang telah dibuat terlaksana sesuai jadwal, misalnya jadwal ibadah, pembagian sembako tiap bulan dll, dengan demikian Pembina/pemimpin mendapat kepercayaan dalam pelaksanaan nya. 

Pelayanan melalui virtual memerlukan waktu, tenaga, kemampuan teknologi  bagi pemimipin dan warga gereja yang tidak semua kaum milenial  dan mempersiapkannya  melalui tekonologi yang terkini, sehingga memerlukan ketekunan dan pembelajaran baik bagi pemimpin maupun bagi warga gereja. Pembinaan melalui virtual, perlu disiplin waktu baik bagi pemimpin maupun warga gerja binaan, karena mulainya kegiatan harus tepat waktu, serta lamanya harus ditentukan, sehingga tidak menimbulkan kebosanan. 

Dalam pelaksanaannya semua yang terlibat harus jujur, baik pemimpin/ pembina maupun warga gereja yang dibina, (karena tidak jarang pelaksanaan pembinaan melalui virtual dilakukan sambil….), sehingga pembinaan berlangsung optimal. Kadang-kadang tidak dapat dihindari pertemuan harus dilaksanakan secara langsung (misalnya perkabungan, walaupun masih bisa secara virtual), dalam hal ini Pemimpin dan warga gereja harus menerapkan protokol Kesehatan Covid-19, sebagai bentuk tanggung jawab terhadap diri senidiri agar tidak menimbulkan penularan Covid-19, tanggung jawab bagi keluarga yang berada dirumah sehingga tidak menyebarkan Covid-19 ke dalam rumah dan menyebakan klaster keluarga. 

Kita tahu pandemic Covid-19 ini membawa dampak dalam sector ekonomi, Kesehatan, pariwisata, perhubungan dll, yang sangat berpengaruh dalam kehidupan sehari-hari, tetapi prinsip dan nilai-nilai hidup harus tetap ditanamkan pada warga gereja, misalnya : tetap bersyukur, tetap bergantung dan berharap kepada Tuhan serta tetap menjaga kekudusan hidup. Pemimpin juga harus memotivasi warga gereja untuk mengembangkan usaha warga gereja secara mandiri, misalnya : penjualan ikan hias (membudi dayakan ikan cupang), mencari dan menjual makanan ikan hias, menjual nasi uduk dll. SEMOGA BERMANFAAT.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun