Mohon tunggu...
Sibenyu
Sibenyu Mohon Tunggu... -

Ketika Benyu Menjadi Benar Maka Benyu Adalah Benar, Ketika Benar Menjadi Benyu Maka Benar Adalah Benyu.... Nah Lho

Selanjutnya

Tutup

Politik

Rizieq (FPI) LSM, Ahok dan Lawan Hebat, Pemerintah Di Sisi Mana?

25 Januari 2017   04:14 Diperbarui: 25 Januari 2017   04:33 1972
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Gonjang Ganjing tentang perseteruan Habib Rizieq Shihab sang Komandan Front Pembela Islam (FPI) dengan pihak kepolisian Republik Indonesia terus bergulir, dan semakin memanas,beraninya sang Habib mengusik dua jendral bintang Dua tersebut membuat Polri tidak tinggal diam, dan ini juga membuat benyu tidak tinggal diam, maksudnya benyu ingin menulis,jadi tidak diam ya sobat," huhahuha." jadi baik Kapolda Metro Jaya maupun Kapolda Jawa barat sudah saling memberikan kritik dan komentarnya dengan pedas untuk sang Habib, Kapolri Jenderal Tito Karnavian pun ikut bicara. Jenderal polisi bintang empat ini dengan tegas menolak permintaan Habib Rizieq dan FPI untuk mencopot Kapolda Metro Jaya Irjen Pol M Iriawan dan Kapolda Jawa Barat (Jabar) Irjen Pol Anton Charliyan.

Tidak ada, pokoknya Kapolda Metro dan Kapolda Jabar enggak ada dicopot," tegas Jenderal Tito di Rumah (kompas)

Sementara itu, Irjen Pol Anton Charliyan menegaskan tak masalah jika dicopot dari jabatan sebagai Kapolda Jawa Barat. bahkan Anton menyindir dengan sangat baik sang Habib, dengan mengatakan bersedia menyerahkan posisi Kapolda Jabar kepada Rizieq. di sela-sela silaturahminya ke tempat sesepuh Jawa barat Solihin GP, Kapolda Jawa Barta Irjen Anton Charliyan mengatakan "kalau Rizieq mau saya di copot silahkan saja, dan Kalau Rizieq mau jadi Kapolda saya berikan, tapi Rizieq harus Lemhanas dulu, sekolah dulu. Saya berikan sekarang juga,"

sebuah komentar yang sangat pedas dan tidak masuk akal ya sobat," karena untuk menjadi Kapolda bukan jalan yang mudah, semua orang tahu bahwa jabatan Kapolda adalah jabatan prestisius yang tidak semua polisi bisa mendudukinya, apalagi yang bukan polisi seperti sang Habib. ada-ada saja ya sobat,huhahuha." oya yang pasti gelar perkara akan di umumkan selanjutnya,karena belum cukup bukti lagi untuk menetapkan status apa bagi sang Habib.

Jika sindiran kapolda Jawa Barat sangat pedas, sindiran Kapolda Metro Jaya Irjen Pol M Iriawan lebih dari pedas,kalau kita menganalogikan mungkin sindiran Kapolda Metro tersebut memakai cabai pedas yang saat ini harganya tinggi di pasaran, Kapolda metro hanya tertawa dan mengatakan kalau saudara Rizieq itu Akhlaknya paling baik dan otaknya paling pintar di Indonesia," sindiran yang sangat ampuh dan telak dari seorang Kapolda.kalau bicara otak mungkin hanya ilmuan sekelas Einstein ya sobat yang hebat.huhahuha..."

Di satu sisi LSM Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) mengambil langkah Tegas dengan menonaktifkan Irjen Pol Anton Charliyan, dalam keterangan persnya Keputusan itu diambil lantaran kisruh dan keributan yang terjadi antara GMBI dan FPI yang menyeret Nama Kapolda Jabar tersebut.dalam surat keputusan bernomor : 01-khusus/SK/DPP LSM GMBI/I/2017. Mengatakan bahwa Irjen pol Anton Charliyan di nonaktifkan sebagai Ketua Dewan Pembina LSM GMBI.

Berdasarkan hasil rapat Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Lembaga Swadaya Masyarkat (LSM) Gerakan Masyarakat Mawah Indonesia (GMBI)  dan juga keputusan ketua umum, kedudukan Ketua Dewan Pembina atas nama Irjen Pol Anton Charliyan dinyatakan Demisioner, dalam pengertian dinonaktifkan, terhitung mulai hari ini," kata Asisten bidang hukum DPP LSM GMBI Fidelis Giawa,(21/1/2017.Kompas,detik,merdeka)

GMBI merasa perlunya penonaktifan terhadap Irjen Pol Anton Charliyan ini untuk menjaga netralitas, objektifitas dan kepastian tegaknya hukum yang dilakukan jenderal polisi bintang dua itu, karena dalam hal ini Kepolisian Daerah Jawa Barat sedang memeriksa dan menyelidiki Kasus Habib Rizieq yang juga pimpinan Front Pembela Islam (FPI).dan selanjutnya surat keputusan penonaktifan tersebut akan disampaikan kepada Kapolri, dan juga akan di sampaikan kepada Komisi III (bidang Hukum) DPR-RI.

Ayah benyu begitu mendengar berita tersebut bertanya, benyu,..."  Jika GMBI bisa menonaktifkan Jenderal, apakah FPI bisa menonaktifkan Habib Rizieq? huhahuha,.. ayah ini ada-ada saja,"tepok jidat deh."

Front Pembela Islam  (FPI) sejak di mulain berdiri pada era reformasi hingga saat ini selalu bisa eksis tanpa gangguan dari manapun, karena pertama, publik mengetahui FPI dekat dengan Kapolda pada waktu itu dan juga dekat dengan petinggi TNI pada saat itu,cikal bakal berdirinya FPI pun semua orang tahu, merekalah yang mendukung, kini apa yang menjadi "tameng" FPI sudah tumpul dan menjauh,itulah yang benyu sebut dalam artikel sebelumnya bahwa "tidak selamanya kepentingan itu akan berjalan dengan baik."FPI dengan sang Habibnya harus menyadari hal itu,

Jika GMBI bisa menonaktifkan Kapolda Jabar, apakah FPI bisa menonaktifkan Habib Rizieq Shihab? sebuah pertanyaan yang mungkin konyol dari ayah," dan tidak masuk di akal, karena sang Habib adalah pimpinan atau Imam besar Front pembela Islam,(FPI) mana mungkin bisa di nonaktifkan, namun hemat benyu hal itu bisa di lakukan dengan melakukan rapat pengurus dan anggota FPI. semisal di lakukan "hak angket." atau hak apa lah yang di rasa pantas. jika saja hal itu bisa di lakukan oleh Front Pembela Islam (FPI), mungkin ini menjadi jalan paling hemat, paling baik dan bisa menjadikan FPI sebagai anak manis untuk Pemerintah dan kepolisian.Ingat,. Hemat pangkal kaya ya sobat,"

Sang Habib bukan kali ini saja bermasalah.Sejak jaman era SBY Habib Rizieq Shihab sudah melakukan unjuk rasa dan menentang pemerintahan,pembaca mungkin mengingat vonis terhadap Rizieq dan Munarman di tahun 2008.pembaca juga pastinya melihat semua yang FPI lakukan. tapi itulah FPI yang selalu unjuk kekuatan dengan massa pengikutnya.terkadang benyu bingung, siapa sih di belakang mereka sebenarnya,? ( pura-pura bodoh sedikit ya sobat,)

Kini setelah di awali aksi demo menuntut proses hukum tentang penodaan agama yang di duga di lakukan oleh Ahok, FPI menjadi sangat sibuk dengan apa yang di namakan "siap menerima konsekuensinya" inilah sensasi yang paling panas sejak berdirinya organisasi tersebut.bila pada masa sebelumnya apa yang di lakukan FPI tidak sehebat ini,kini FPI antara siap dan tidak siap menerima kenyataan,inilah lawan terhebat FPI yang pernah di dapatnya, FPI dengan sang komandan Habib Rizieq merasa selama ini tidak ada yang bisa menyentuhnya,karena memang itu kenyataanya,sebaliknya FPI juga merasa tidak ada yang bisa menyentuh Basuki Tjahaya Purnama alias Ahok. kita mengetahui sejak lama bahwa Ahok dan FPI saling berlawanan,dan sebenarnya keduanya merupakan dua mata uang yang menguntungkan.dan di sini FPI malah menunjukan kekuatan massanya.karena lobi yang di lakukan kepada dewan nampak jelas tidak berhasil.

Saya perlu sampaikan sekarang, timbul kesan di masyarakat, andai kata saya menginjak seekor semut pun niscaya semut akan digiring untuk melaporkan saya. Ini kondisi yang ada saat ini, mudah-mudahan ke depan kondisinya semakin membaik dan tidak menjadi hal-hal yang tidak kita inginkan," (Habib Rizieq)

Jika sang Habib menyadari dengan menginjak semut juga akan di laporkan, apakah kini FPI dan sang Habibnya benar-benar bisa mengerti akan fase di masa keadaan yang bisa menjadi sulit, jika FPI bisa bijak dalam bertindak dan bisa berfikir realistis, maka FPI bisa selamat, walaupun kelak menjadi anak manis yang harus menuruti orang tuanya,jika FPI bersikeras melawan orang tua, maka kemungkinan terbesar adalah terjadinya pertempuran panjang yang berlarut-larut dan bisa tidak ada yang tersisa dengan FPI. pilihan ada pada FPI dengan sang Habibnya.bisakah sang Habib  mengukur kekuatan lawanya saat ini,?

Pemeriksaan Habib berakhir dengan lancar dan baik, sang Habib mengatakan tidak ada intimidasi ataupun pemaksaan apapun dalam pemeriksaanya, ini adalah celah untuk Habib bisa sedikit berfikir ulang, semua orang menyadari kekuatan massa adalah kunci sang Habib, dan ini yang menjadikan kepolisian ekstra hati-hati dalam bertindak untuk sang habib, namun bukan berarti kepolisian akan menjadi lemah dalam bertindak, ingat, kepolisian mempunyai fungsi pokok tugas dua hal, yaitu mengamankan Negara dari bentuk kekacauan bukan perang,dan yang kedua adalah menjaga stabilitas pemerintahan.(bagian dari kekuasaan)

Benyu menyebut,Hegemoni Sang Habib di FPI yang begitu besar adalah problem utama kelangsungan hidup FPI sendiri, FPI sangat berbeda dengan ormas keagamaan lainya yang bisa ber Quorum dan bisa melakukan rapat internal dengan menghasilkan keputusan organisasi,jika saja FPI bisa melakukan langkah-langkah terbuka untuk kemaslahatan umat, maka FPI bisa semakin besar dan bisa menjadi "teman" pemerintahan. ingat, selama ini kita tidak pernah tahu, siapa jelasnya di balik FPI, siapa penyumbang dana FPI dan di mana keterbukaan dari FPI atas semua itu.

Jangan salahkan masyarakat jika ada kecurigaan bila FPI hanya di gunakan pada saat ada kepentingan-kepentingan tertentu saja oleh penguasa, oleh pihak-pihak yang berpolitik dan entah oleh siapa.inipun menjadi problem pemerintahan untuk melakukan pengawasan terhadap semua ormas termasuk FPI. apakah selama ini LSM dan ormas-ormas tersebut terbuka dalam hal sumbangan dana serta penggunaan dana,? bagaimana melakukan itu, masukanlah dalam salah satu point undang-undang tentang ormas yang mewajibkan laporan keuangan organisasi tanpa kecuali dan harus di publikasi kepada umum.bukan hal yang sulit menurut benyu."

Kunci penting kesemuanya adalah hal pendanaan ya sobat," apakah itu LSM anti korupsi, LSM keagamaan, LSM nirlaba, apapun LSM-LSM dan ormas-ormas tersebut, Dana menjadi faktor utama dalam menjalankan kegiatan organisasi,bila masyarakat dan Pemerintah tidak pernah tahu sumber-sumber dana tersebut, maka kita tidak akan pernah tahu siapa yang menggunakan LSM dan ormas-ormas tersebut.dan untuk siapa kegiatan tersebut menguntungkan.sebenarnya bukan hal sulit melakukan pengawasan ini, namun menjadi dilema karena di sinyalir pihak penguasa pun, yang mempunyai kebijakan atas undang-undang entah itu eksekutif dan legislatif, ada ketakutan tentang keterbukaan,karena ada kemungkinan di kemudian hari pun mereka akan mempergunakan LSM-LSM dan Ormas-Ormas tersebut untuk kepentinganya,

perbaikan harus di lakukan dari hulu hingga hilir, jika memang kehendak itu ada dan ingin Indonesia bebas LSM maupun ormas radikal. beranikan Pemerintah memulainya, dan akan berada di sisi sebelah mana Pemerintah setelah memulainya,? Netralkah, atau masih bisa menggunakan kepentinganya? semua pilihan ada di tangan eksekutif dan legislatif. peraturan Pemerintah tahun 2016 tentang ormas sudah harus di perbaiki dengan apa yang benyu sebut di atas, keterbukaan sobat, keterbukaan,

eh,..sudah ya sobat," benyu mau belajar dulu, hari ini itu Pak dozenya killer bingits."sementara benyu belajar, silahkan sobat menganalisa barangkali terjadi deal-deal tertentu untuk kebaikan semua antara Ahok,FPI,dan ........" huhahuha...."

Salam dari benyu

Si kura-kura baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun