Sang Habib bukan kali ini saja bermasalah.Sejak jaman era SBY Habib Rizieq Shihab sudah melakukan unjuk rasa dan menentang pemerintahan,pembaca mungkin mengingat vonis terhadap Rizieq dan Munarman di tahun 2008.pembaca juga pastinya melihat semua yang FPI lakukan. tapi itulah FPI yang selalu unjuk kekuatan dengan massa pengikutnya.terkadang benyu bingung, siapa sih di belakang mereka sebenarnya,? ( pura-pura bodoh sedikit ya sobat,)
Kini setelah di awali aksi demo menuntut proses hukum tentang penodaan agama yang di duga di lakukan oleh Ahok, FPI menjadi sangat sibuk dengan apa yang di namakan "siap menerima konsekuensinya" inilah sensasi yang paling panas sejak berdirinya organisasi tersebut.bila pada masa sebelumnya apa yang di lakukan FPI tidak sehebat ini,kini FPI antara siap dan tidak siap menerima kenyataan,inilah lawan terhebat FPI yang pernah di dapatnya, FPI dengan sang komandan Habib Rizieq merasa selama ini tidak ada yang bisa menyentuhnya,karena memang itu kenyataanya,sebaliknya FPI juga merasa tidak ada yang bisa menyentuh Basuki Tjahaya Purnama alias Ahok. kita mengetahui sejak lama bahwa Ahok dan FPI saling berlawanan,dan sebenarnya keduanya merupakan dua mata uang yang menguntungkan.dan di sini FPI malah menunjukan kekuatan massanya.karena lobi yang di lakukan kepada dewan nampak jelas tidak berhasil.
Saya perlu sampaikan sekarang, timbul kesan di masyarakat, andai kata saya menginjak seekor semut pun niscaya semut akan digiring untuk melaporkan saya. Ini kondisi yang ada saat ini, mudah-mudahan ke depan kondisinya semakin membaik dan tidak menjadi hal-hal yang tidak kita inginkan," (Habib Rizieq)
Jika sang Habib menyadari dengan menginjak semut juga akan di laporkan, apakah kini FPI dan sang Habibnya benar-benar bisa mengerti akan fase di masa keadaan yang bisa menjadi sulit, jika FPI bisa bijak dalam bertindak dan bisa berfikir realistis, maka FPI bisa selamat, walaupun kelak menjadi anak manis yang harus menuruti orang tuanya,jika FPI bersikeras melawan orang tua, maka kemungkinan terbesar adalah terjadinya pertempuran panjang yang berlarut-larut dan bisa tidak ada yang tersisa dengan FPI. pilihan ada pada FPI dengan sang Habibnya.bisakah sang Habib  mengukur kekuatan lawanya saat ini,?
Pemeriksaan Habib berakhir dengan lancar dan baik, sang Habib mengatakan tidak ada intimidasi ataupun pemaksaan apapun dalam pemeriksaanya, ini adalah celah untuk Habib bisa sedikit berfikir ulang, semua orang menyadari kekuatan massa adalah kunci sang Habib, dan ini yang menjadikan kepolisian ekstra hati-hati dalam bertindak untuk sang habib, namun bukan berarti kepolisian akan menjadi lemah dalam bertindak, ingat, kepolisian mempunyai fungsi pokok tugas dua hal, yaitu mengamankan Negara dari bentuk kekacauan bukan perang,dan yang kedua adalah menjaga stabilitas pemerintahan.(bagian dari kekuasaan)
Benyu menyebut,Hegemoni Sang Habib di FPI yang begitu besar adalah problem utama kelangsungan hidup FPI sendiri, FPI sangat berbeda dengan ormas keagamaan lainya yang bisa ber Quorum dan bisa melakukan rapat internal dengan menghasilkan keputusan organisasi,jika saja FPI bisa melakukan langkah-langkah terbuka untuk kemaslahatan umat, maka FPI bisa semakin besar dan bisa menjadi "teman" pemerintahan. ingat, selama ini kita tidak pernah tahu, siapa jelasnya di balik FPI, siapa penyumbang dana FPI dan di mana keterbukaan dari FPI atas semua itu.
Jangan salahkan masyarakat jika ada kecurigaan bila FPI hanya di gunakan pada saat ada kepentingan-kepentingan tertentu saja oleh penguasa, oleh pihak-pihak yang berpolitik dan entah oleh siapa.inipun menjadi problem pemerintahan untuk melakukan pengawasan terhadap semua ormas termasuk FPI. apakah selama ini LSM dan ormas-ormas tersebut terbuka dalam hal sumbangan dana serta penggunaan dana,? bagaimana melakukan itu, masukanlah dalam salah satu point undang-undang tentang ormas yang mewajibkan laporan keuangan organisasi tanpa kecuali dan harus di publikasi kepada umum.bukan hal yang sulit menurut benyu."
Kunci penting kesemuanya adalah hal pendanaan ya sobat," apakah itu LSM anti korupsi, LSM keagamaan, LSM nirlaba, apapun LSM-LSM dan ormas-ormas tersebut, Dana menjadi faktor utama dalam menjalankan kegiatan organisasi,bila masyarakat dan Pemerintah tidak pernah tahu sumber-sumber dana tersebut, maka kita tidak akan pernah tahu siapa yang menggunakan LSM dan ormas-ormas tersebut.dan untuk siapa kegiatan tersebut menguntungkan.sebenarnya bukan hal sulit melakukan pengawasan ini, namun menjadi dilema karena di sinyalir pihak penguasa pun, yang mempunyai kebijakan atas undang-undang entah itu eksekutif dan legislatif, ada ketakutan tentang keterbukaan,karena ada kemungkinan di kemudian hari pun mereka akan mempergunakan LSM-LSM dan Ormas-Ormas tersebut untuk kepentinganya,
perbaikan harus di lakukan dari hulu hingga hilir, jika memang kehendak itu ada dan ingin Indonesia bebas LSM maupun ormas radikal. beranikan Pemerintah memulainya, dan akan berada di sisi sebelah mana Pemerintah setelah memulainya,? Netralkah, atau masih bisa menggunakan kepentinganya? semua pilihan ada di tangan eksekutif dan legislatif. peraturan Pemerintah tahun 2016 tentang ormas sudah harus di perbaiki dengan apa yang benyu sebut di atas, keterbukaan sobat, keterbukaan,
eh,..sudah ya sobat," benyu mau belajar dulu, hari ini itu Pak dozenya killer bingits."sementara benyu belajar, silahkan sobat menganalisa barangkali terjadi deal-deal tertentu untuk kebaikan semua antara Ahok,FPI,dan ........" huhahuha...."
Salam dari benyu