Kepolisian terus mendalami kasus dugaan percobaan makar yang dilakukan oleh tokoh aktivis Sri Bintang Pamungkas serta tujuh tersangka lainnya. Selain mendalami kasusnya, pihak polisi terus menyelidiki siapa yang berperan mendanai upaya percobaan menggulingkan pemerintahan.tidak hanya itu, polri akan mendatangkan beberapa saksi ahli,saksi bahasa dan saksi-saksi lainya.kasus ini akan di kembangkan hingga sampai akarnya.sementara dari ke 8 tersangka tersebut, polisi masih menunda pemeriksaan terhadap putri Proklamator RI Sukarno, Rachmawati Soekarnoputri, karena alasan kesehatan beliau yang terganggu maka pemeriksaan di tunda.dan akan di periksa setelah kesehatanya membaik.
Polemik tentang penangkapan para aktivis ini terus menjadi buah bibir di mana-mana, dari mulai pejabat wakil rakyat, tokoh negeri, tukang becak pinggiran, hingga para buruh Bangunan, mereka seolah-olah bingung dan mempertanyakan, apakah benar para aktivis tersebut akan berbuat makar. namun sekali lagi polisi telah memiliki bukti yang kuat,bahwa mereka akan berbuat makar.bahkan polisi mempersilahkan mengujinya di pengadilan nanti.
Mengapa hanya Sri bintang pamungkas saja yang ditahan.? semua tentu menjadi pertimbangan penyidik kepolisian dalam menentukan menahan atau tidak menahan para tersangka, alasan subjektifitas menjadi tepat jika karena Sri bintang menulis Surat yang berbunyi
Kepada Yth.:
Pimpinan
Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia
d/a Gedung DPR/MPR-RI
Jl. Jenderal Hatot Soebroto
Jakarta Selatan
Dengan hormat,
Bersama ini, kami dari kelompok Gerakan Nasional People Power Indonesia, yang merupakan gabungan dari beberapa exponen aktivis, sehubungan dengan situasi tanah air sekarang ini, sudah menyampaikan keinginan kami meminta kesediaan Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia untuk memanggil Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia guna menggelar Sidang Istimewa Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (SI-MPR RI) sesegera mungkin. Yaitu, dengan maksud menyelesaikan persoalan-persoalan Negara yang dari hari ke hari semakin berbahaya bagi kelangsungan jalannya Negara Kesatuan Republik Indonesia
Adapun tujuan akhir dari SI-MPR RI itu adalah untuk menghasilkan Ketetapan-ketetapan MPR-RI yang meliputi:
1. Menyatakan berlakunya kembali Undang-Undang Dasar 1945 Asli di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia
2. Mencabut Mandat Presiden dan Wakil Presiden RI yang sekarang, masing-masing dijabat oleh Joko Widodo dan Jusuf Kalla
3. Mengangkat Penjabat Presiden Republik Indonesia yang baru, yang sekaligus menjadi Ketua Presidium Republik Indonesia dengan wewenang menyusun Pemerintah Transisi Republik Indonesia
Demikian permintaan kami, dengan harapan MPR-RI dapat memenuhinya dengan segera. Terimakasih atas segala perhatian dan kesediaannya.
Hormat saya,
Sri-Bintang Pamungkas
Surat menyurat dari sejak jaman jahiliyah sudah ada, bahkan sejak zaman romeo and juliet surat menyurat di sampaikan melalui seekor burung merpati, karena kita tahu merpati tidak pernah ingkar janji, mungkin saja mereka sesekali berbohong,tapi tidak ingkar.
Di mana letak kesalahan surat yang hendak di antar kepada lembaga MPR-RI dan DRR-RI tersebut, saya tidak hendak membahas lebih dalam, karena nanti sama saja saya memberikan kuliah umum kepada pihak yang membacanya, saya hanya sedikit mengutip alinea terakhir
Demikian permintaan kami, dengan harapan MPR-RI dapat memenuhinya dengan segera. Terimakasih atas segala perhatian dan kesediaannya
Di atas jelas sekali tertulis sebuah " permintaan ' dengan harapan "yang di minta" dapat memenuhinya. (MPR-RI.) jika tidak di penuh ya tidak mengapa.
Jadi saya dan anda pun bisa menulis kan hal seperti itu bukan,lalu salahnya di mana.? Wong itu di lakukan dengan sangat baik dan secara konstitusional.semua warga Negara Republik Indonesia berhak menulis Surat seperti itu kepada wakil rakyatnya. Karena MPR-RI dan DPR-RI adalah wakil kita, maka tentu kita jika meminta ya harus di tujukan kepada mereka.masa di tujukan kepada toko beras atau toko material.
Senyuman kecut tetap menghiasi para buruh bangunan, butuh serabutan, para tukang cuci, bahkan para penjual koran di persimpangan lampu merah, mereka masih bertanya-tanya tentang hal yang fenomenal bernama MAKAR.!! Saya sendiri pun masih bertanya tanya, surat inikah kesalahan Sri Bintang Pamungkas,? atau jangan-jangan ada "kesalahan"yang lain.?
Salam Hore.
Ayah benyu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H