Demikian permintaan kami, dengan harapan MPR-RI dapat memenuhinya dengan segera. Terimakasih atas segala perhatian dan kesediaannya.
Hormat saya,
Sri-Bintang Pamungkas
Surat menyurat dari sejak jaman jahiliyah sudah ada, bahkan sejak zaman romeo and juliet surat menyurat di sampaikan melalui seekor burung merpati, karena kita tahu merpati tidak pernah ingkar janji, mungkin saja mereka sesekali berbohong,tapi tidak ingkar.
Di mana letak kesalahan surat yang hendak di antar kepada lembaga MPR-RI dan DRR-RI tersebut, saya tidak hendak membahas lebih dalam, karena nanti sama saja saya memberikan kuliah umum kepada pihak yang membacanya, saya hanya sedikit mengutip alinea terakhir
Demikian permintaan kami, dengan harapan MPR-RI dapat memenuhinya dengan segera. Terimakasih atas segala perhatian dan kesediaannya
Di atas jelas sekali tertulis sebuah " permintaan ' dengan harapan "yang di minta" dapat memenuhinya. (MPR-RI.) jika tidak di penuh ya tidak mengapa.
Jadi saya dan anda pun bisa menulis kan hal seperti itu bukan,lalu salahnya di mana.? Wong itu di lakukan dengan sangat baik dan secara konstitusional.semua warga Negara Republik Indonesia berhak menulis Surat seperti itu kepada wakil rakyatnya. Karena MPR-RI dan DPR-RI adalah wakil kita, maka tentu kita jika meminta ya harus di tujukan kepada mereka.masa di tujukan kepada toko beras atau toko material.
Senyuman kecut tetap menghiasi para buruh bangunan, butuh serabutan, para tukang cuci, bahkan para penjual koran di persimpangan lampu merah, mereka masih bertanya-tanya tentang hal yang fenomenal bernama MAKAR.!! Saya sendiri pun masih bertanya tanya, surat inikah kesalahan Sri Bintang Pamungkas,? atau jangan-jangan ada "kesalahan"yang lain.?
Salam Hore.
Ayah benyu