Mohon tunggu...
SiBengalLiar
SiBengalLiar Mohon Tunggu... Novelis - "Time heals, I believe it's a matter of time for Allah to grand you one miracle.." - Hanum Rais-

"Rencana Allah lebih indah daripada rencanaku.."

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

"Menulis, Berani Bereksperimen Lalu Ekspresikan Dirimu!"

25 Juni 2011   05:49 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:11 723
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

***

Lalu sebuah teknologi diciptakan untuk efisiensi waktu, dana, dan menjadikan kelayakan hidup yang lebih cepat mengarahkan ke arah perbaikan. Dengan stamina dan motivasi. Teknologi sudah menjadi makanan penulis di era sekarang. Teknologi adalah wadah penulis-penulis baru dan penulis tetua yang bisa bertemu dan saling berbagi ilmu. Lalu berekpresi dan menjadikan kaya akan eksperimen-ekperimen baru.  Menjadikan sebuah tujuan lebih mudah dipahami dan cepat menyebar, bahkan ke seluruh dunia melalui teknologi.

Berani Berekspresi Lewat Tulisan!

"Berekspresi lewat tulisan?! Siapa takut."

.

Ayolah kita bersemangat menulis lagi kali ini. Banyak hal yang masih belum kita ekspresikan. Kita hidup tak terpatok akan satu kehidupan. Hidup ini penuh warna, penuh cinta, penuh kegembiraan. Mari, mulai sekarang kita menulis hal-hal apa saja yang ingin kita tuliskan. Bukan melulu hal-hal yang itu-itu saja. Tapi, kita tahu?! Menulis dan concern pada satu hal akan membentuk karakter menulis kita tak bisa di copy paste orang lain haha.

Itulah kuncinya! Menulis dengan karakter yang kuat.

Atau ketika saya ingin menulis tentang "Perempuan Punya Cerita". Itu salah satu hal yang membuat saya nyaman untuk dituliskan ke dalam bentuk reportase, opini, atau bahkan sajak. Itu sama halnya ketika saya sedang merefleksi diri sebagai perempuan.

Bahwa kami punya suara dan hak untuk menulis yang sama. Tak terlepas dari perbedaan genre antara penulis laki-laki dan perempuan. Penulis adalah penulis. Tak ada yang namanya penulis perempuan atau penulis laki-laki dalam mengemukakan sebuah pemikiran ditambah kecerdasan emosional yang mendasarinya.

> I Write Until The Last Drop.

Hal terburuk yang dilakukan penulis adalah berhenti menulis. Kita semua punya gambaran tentang metode menulis sesuai dengan kata batin kita sebagai penulis. Penulis yang identik dengan idealisme ataupun prinsip adalah seseorang yang mampu memotivasi diri setiap harinya untuk tetap menulis. Itu yang secara diam-diam datang dari dalam batin masing-masing: "Can I write until the last drop?"

Seperti fragmen masa kecil, momen kebersamaan dengan orang-orang tercinta, perjalanan liburan, berita koran lokal, TV nasional, kuliner, teknologi, ilmu pengetahuan yang diperbaharui, wawasan apapun itu. Bahan-bahan sederhana seperti itu bisa menjadi inspirasi untuk tetap menulis tiada henti.

Ini kutipan yang cukup membantu saya tetap bangkit dari kursi malas saya. Kemudian menulis di sela-sela kesibukan saya yang lain. Dengan kata lain kalimat itu pemantik saya agar tetap menulis dalam kondisi apapun.

"Semua orang punya sebuah bakat ketika berusia 25 tahun. Yang sulit adalah memilikinya di usia 50 tahun"

.

( Edgar Degas)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun