Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar dalam proses pembelajaran memiliki makna yang baik bagi guru maupun peserta didik. Merdeka belajar pada proses pembelajaran dikenal dengan  merdeka dalam berinovasi, berpikir, belajar mandiri dan kreatif (Lao dan Hendrik, 2020). Kurikulum merdeka memberikan kebebasan bagi Lembaga Pekolah dalam pengaplikasian kurikulum berdasar pada keutamaan dan lingkungan (Rozandy dan Koten, 2021) dan ditekankan pada pembelajaran berbasis proyek (Adisya Yusup, 2021).
Sebagai bentuk realisasi kegiatan yang sudah berjalan, maka diperlukan adanya pendampingan dalam memanfaatkan teknologi digital yang harus dipunyai oleh guru dan peserta didik dalam kegiatan belajar. Satu diantara bentuk pertimbangan dari hasil mengolah data dan analisis dengan cara melakukan pendampingan terhadap guru dalam peningkatan kualitas dan pengoptimalisasian penggunaan media digital untuk kegiatan belajar mengajar (Ridho Pamungkas, dkk 2022).
Teknologi dalam pendidikan merupakan disiplin ilmu terapan, diantaranya dikembangkan karena permintaan kepentingan dalam pembelajaran. Penerapan teknologi di metode pembelajaran perlu lebih efektif, efisien, dan bermakna bagi peserta didik (Widiyono, dkk 2021:4).
Teknologi dapat meningkatkan kreativitas pendidik dan peserta didik dengan cara pendidik dapat berinovasi dengan memberikan materi pembelajaran menggunakan aplikasi atau website yang tersedia, sedangkan peserta didik dapat memanfaatkan teknologi untuk memenuhi tugas yang telah diberikan oleh pendidik. Peranan orang tua dalam pembelajaran online berperan penting untuk peningkatan kecakapan peserta didik serta orang tua mampu memberlakukan strategi belajar yang sesuai (Rahim, dkk 2021).
- Optimalisasi sistem pembelajaran pada Kurikulum Merdeka.Â
Teknologi merupakan suatu hal aktual yang didapatkan dari usaha seseorang, sehingga hal tersebut dapat diperoleh melalui suatu instrument atau sarana yang baru. Adanya hasil dari teknologi ini tidak mampu untuk merubah produk yang telat diciptakan. Penggunaan teknologi pada hasil belajar memberi dampak pada kesimbangan antara teknologi dengan guru, wali murid, serta pengelola pendidikan (Nasir, dkk 2020 dikutip dalam Wijiyono,dkk 2021:6).
Â
PENUTUP
Kesimpulan bagaimana cara menciptakan media teknologi untuk membantu berbagai kalangan masyarakat agar bisa merasakan Pendidikan. Serta bagaimana cara supaya teknologi dapat menyebar secara rata. Sehingga dapat digunakan sebagai sebuah media pembelajaran khususnya Kurikulum Merdeka Belajar.
Generasi Z mempunyai karakteristik khusus dan beragam dari generasi lainnya. Berkaitan dengan metode belajar dengan penggunaan teknologi, meskipun dapat diterima dan bersemangat namun masih sangat diperlukan interaksi yang mendalam antara Gen-Z dengan Tenaga pendidiknya. Hal tersbut disebabkan karena karakteristik Gen-Z yang cenderung berkeinginan secara instan atau cepat, maka terjadi rentan perhatian dan kemampuan memvalidasi informasi yang rendah.
Bentuk teknologi harus lebih mudah dipahami, karena pada dasarnya teknologi dalam Pendidikan digunakan untuk membantu pendidik dalam menyiapkan materi dan perangkat pembelajaran agar lebih menarik dibandingkan metode tradisional. Selain hal tersebut tujuan utama teknologi pembalajaran merupakan mengidentifikasi dan memecahkan masalah belajar. Di samping hal tersebut, membantu meningkatkan efesiensi pada proses pembelajaran.