Maka, niat menulis itu perlu untuk diluruskan. Bukan berarti niat tadi bengkok yaaa..., hehe. Â Tidak pula maksudnya tadi hendak mengatakan niatnya sesat.Â
Sebetulnya, istilah yang paling tepat untuk digunakan  di sini adalah "penyesuaian" niat.Â
Disesuaikan dengan apa? disesuaikan dengan kenyataan bahwa kenikmatan menulis hanya mungkin akan bisa didapatkan dengan mudah jikalau kita memasang niat yang "ringan-ringan saja".Â
Niat yang ringan-ringan saja? yang enteng? yang tidak membebani?. Â Bagaimana itu?.
Ya, misalnya kita tanamkan saja bahwa niat menulis tadi adalah tak lebih dari sekedar hanya cuma "untuk berbagi" saja.Â
Setelah memposting tulisan, ya selesai deh. Habis urusan.Â
Mau pembacanya banyak atau sedikit, ada pujian atau nggak, itu sudah tak perlu dipikirkan lagi.  Mau label "Pilihan", "Artikel Utama", terpopuler, nilai tertinggi dan sebagainya dan sebagainya  sa' bodo!.  Mau dapat reward apa nggak, emang gue pikirin!.
Ringan bukan?
Ya, begitulah. Percayalah,  bila niat kita hanyalah untuk berbagi, maka begitu kita  membagikan (share) suatu tulisan, maka seketika maksud tujuan kita telah tercapai. Sudah terbagi!
Dan, bilamana tujuan sudah tercapai, tentu saja kenikmatan dengan sendirinya akan kita dapatkan. Terpuaskanlah hasrat kita menulis...!
Jikalau  tidak berupa "rasa nikmat" itu sendiri yang didapatkan,  minimal tidak ada rasa menyiksa yang membebani diri....Â
Bukankah "ketidaktersiksaan" itu juga adalah suatu nikmat?.