"Ketika Uang Menjadi Sang Hyang"
Terbiasa selalu senang
Ingin semua dipandang
Semua ingin terhidang
Tak suka bila kurang
Maka, bila masanya  datang
Tak  ada uang
Gemegailah dia bagai meriang
Murkanya tak terbayang
Berang!
Semua orang hendak ditendang!
.
Uuaaaaang.......(!)
Sayang....(?)
Ya, sayang.Â
(padahal) Kita semua akan pulang...
Ingin(nya) berakhir dengan tenang...
(tapi)
Kamu lupa, semua yang dipegang akan melayang?
Terbang...!
Tinggalah diri seorang
Gelap dan sepi di dalam ruang
Tentu saja, tanpa penerang
Lalu tiba-tiba ia datang...
Bertanyalah ia, siapa sang Hyang?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H