Mohon tunggu...
Yai Baelah
Yai Baelah Mohon Tunggu... Pengacara - (Advokat Sibawaihi)

Sang Pendosa berkata; "Saat terbaik dalam hidup ini bukanlah ketika kita berhasil hidup dengan baik, tapi saat terbaik adalah ketika kita berhasil mati dengan baik"

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Penyair Dalam Syair yang Satir

11 Maret 2019   22:45 Diperbarui: 12 Maret 2019   10:43 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tak ada marah yang paling indah, kecuali kemarahan seorang penyair.

Seorang penyair yang murka, maka marahnya adalah satir

Kata-katanya deras bagai hentakan air 

Tetap mengalir  meski disisir   

Sindirannya lembut bak angin semilir

Tapi yang kena serasa disiram pasir

.

Meski getir dan bikin ketar-ketir

Tapi dengan mudah ia bisa mangkir

Karena umpatannya mengandung anasir

Tak asal  plintar plintir

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun