Belum luput dari ingatan kita, ajang pilpres yang lalu, ada beberapa diantara kita, meluapkan emosi melalui media sosial. Seakan-akan kita tak mau menerima kekalahan, bahkan mencaci lawan dengan kata kasar. Bukankah kita hidup dalam bumi yang sama kawan! Lantas mengapa kita saling menyerang. Kita semua umat manusia adalah sama di mata Tuhan, jadi sudah sebaiknya kita saling menghargai dan menghormati perbedaan.
Indonesia yang kukenal dahulu adalah negara yang sangat menghargai perbedaan. Dahulu negeri ini merdeka, dilandaskan oleh rasa yang sama untuk bebas dari penjajahan. Namun mengapa setelah kita merdeka, lantas kita malah menyerang sesama kita sendiri. Banyak diantara kita, bila berbeda pandangan dalam membahas politik, terkhusus saat menggunakan media sosial, lantas kita langsung menyerang orang yang berbeda dengan kita.
Soekarno salah satu tokoh pendiri bangsa ini, amat yakin bahwa kita dapat bersatu, sekalipun masing-masing dari kita berbeda. Apabila masing-masing dari kita memiliki sikap toleransi maka sudah dapat dipastikan kerukunan antar umat akan tercipta.
Menurut sumber wikipedia toleransi adalah membiarkan orang lain berpendapat lain, melakukan hal yang tidak sependapat dengan kita, tanpa kita ganggu ataupun intimidasi. Istilah dalam konteks sosial, budaya dan agama yang berarti sikap dan perbuatan yang melarang adanya diskriminasi terhadap kelompok-kelompok yang berbeda atau tidak dapat diterima oleh mayoritas dalam suatu masyarakat. Contohnya adalah toleransi beragama, di mana penganut mayoritas dalam suatu masyarakat menghormati keberadaan agama atau kepercayaan lainnya yang berbeda.
Zaman semakin berkembang, teknologi pun semakin canggih. Dunia kini berada dalam genggaman kita. Bahkan kini kita dapat berinteraksi dengan sesama lewat kemudahan media sosial sekalipun terpisahkan oleh jarak yang jauh.
Hadirnya media sosial ini seharusnya memberikan dampak yang baik bagi kita. Bukan malah digunakan untuk saling menghujat dan menebar benci pada sesama kita. Media sosial saat ini amatlah memiliki peranan penting dalam interaksi sosial kita sebagai manusia. Namun patut diketahui kita harus bijak dalam menggunakannya.
Marilah kita bijak dalam meggunakan media sosial serta tetap menjaga kerukunan dan toleransi antar sesama dengan cara sebagai berikut.
Tanamkan Nilai Luhur Pancasila dalam bermedia sosial
Pancasila hadir sebagai ideologi, falsafah dan pandangan hidup bangsa ini. Artinya dalam segala aspek yang dilakukan di negara ini termasuk dalam menggunakan media sosial, haruslah menanamkan nilai-nilai luhur yang terkandung dalam pancasila itu sendiri.
Jangan bertindak membabi buta dalam membela tokoh idola
Masing-Masing dari kita pastilah memiliki tokoh idola. Baik itu tokoh artis, pesepakbola, bahkan tokoh politik sekalipun. Namun terkadang kita justru salah kaprah dalam membela tokoh idola kita. Apabila tokoh yang kita idolakan mengalami kekalahan maka banyak dari kita justru menyerang lawannya dengan berbagai hujatan.
Tanamkan Cinta Damai dalam Bermedia Sosial
Saling mengasihi adalah hal langka dan sulit kita temukan di saat ini. Dunia ini kini lebih banyak diracuni oleh sikap membenci serta memiliki sikap dan mental balas dendam. Perlu kita menyadari bahwa sebagai mahluk universal yang beraneka ragam, kita harus menanamkan rasa cinta damai kala menggunakan media sosial. Demi terwujudnya kedamaian di bumi ini.
Memahami dan mencari tahu kebenaran akan informasi sebuah berita
Berita seharusnya memberikan edukasi dan informasi kepada penggunanya. Sebelum kita menshare suatu artikel topik berita, ada baiknya kita teliti dulu kebenaran informasi tersebut. Janganlah kita telan mentah-mentah berita yang kita share, karena bisa saja suatu berita itu hoax atau tidak benar adanya.
Di era media sosial kini, seseorang bisa bebas menulis suatu berita, namun hanya beberapa saja yang mau memberikan berita yang baik atau bermanfaat. Mulai dari sekarang mari kita budayakan menshare berita yang bermanfaat, jangan mengundang provokasi.
TWITTER https://twitter.com/bene_gian4
FACEBOOK https://www.facebook.com/benearsiagian
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H