Mohon tunggu...
Humaniora

Tumbuhkan Kedamaian Serta Tanamkan Nilai Pancasila dalam Berinteraksi di Media Sosial

14 September 2016   16:44 Diperbarui: 14 September 2016   23:50 2353
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://peysblog.files.wordpress.com/2014/08/soekarno-menulis3.jpg?w=330&h=448

Belum luput dari ingatan kita, ajang pilpres yang lalu, ada beberapa diantara kita, meluapkan emosi melalui media sosial. Seakan-akan kita tak mau menerima kekalahan, bahkan mencaci lawan dengan kata kasar. Bukankah kita hidup dalam bumi yang sama kawan! Lantas mengapa kita saling menyerang. Kita semua umat manusia adalah sama di mata Tuhan, jadi sudah sebaiknya kita saling menghargai dan menghormati perbedaan.

Indonesia yang kukenal dahulu adalah negara yang sangat menghargai perbedaan. Dahulu negeri ini merdeka, dilandaskan oleh rasa yang sama untuk bebas dari penjajahan. Namun mengapa setelah kita merdeka, lantas kita malah menyerang sesama kita sendiri. Banyak diantara kita, bila berbeda pandangan dalam membahas politik, terkhusus saat menggunakan media sosial, lantas kita langsung menyerang orang yang berbeda dengan kita. 

Soekarno salah satu tokoh pendiri bangsa ini, amat yakin bahwa kita dapat bersatu, sekalipun masing-masing dari kita berbeda. Apabila masing-masing dari kita memiliki sikap toleransi maka sudah dapat dipastikan kerukunan antar umat akan tercipta. 

Menurut sumber wikipedia toleransi adalah membiarkan orang lain berpendapat lain, melakukan hal yang tidak sependapat dengan kita, tanpa kita ganggu ataupun intimidasi. Istilah dalam konteks sosial, budaya dan agama yang berarti sikap dan perbuatan yang melarang adanya diskriminasi terhadap kelompok-kelompok yang berbeda atau tidak dapat diterima oleh mayoritas dalam suatu masyarakat. Contohnya adalah toleransi beragama, di mana penganut mayoritas dalam suatu masyarakat menghormati keberadaan agama atau kepercayaan lainnya yang berbeda.

Zaman semakin berkembang, teknologi pun semakin canggih. Dunia kini berada dalam genggaman kita. Bahkan kini kita dapat berinteraksi dengan sesama lewat kemudahan media sosial sekalipun terpisahkan oleh jarak yang jauh.

Hadirnya media sosial ini seharusnya memberikan dampak yang baik bagi kita. Bukan malah digunakan untuk saling menghujat dan menebar benci pada sesama kita. Media sosial saat ini amatlah memiliki peranan penting dalam interaksi sosial kita sebagai manusia. Namun patut diketahui kita harus bijak dalam menggunakannya.

Marilah kita bijak dalam meggunakan media sosial serta tetap menjaga kerukunan dan toleransi antar sesama dengan cara sebagai berikut.

Tanamkan Nilai Luhur Pancasila dalam bermedia sosial

Pancasila hadir sebagai ideologi, falsafah dan pandangan hidup bangsa ini. Artinya dalam segala aspek yang dilakukan di negara ini termasuk dalam menggunakan media sosial, haruslah menanamkan nilai-nilai luhur yang terkandung dalam pancasila itu sendiri.

http://1.bp.blogspot.com/-gCwkuFJRXWA/VmEL8VU0VOI/AAAAAAAAAcs/541zGKpSNuc/s1600/lambang-pancasila.jpeg
http://1.bp.blogspot.com/-gCwkuFJRXWA/VmEL8VU0VOI/AAAAAAAAAcs/541zGKpSNuc/s1600/lambang-pancasila.jpeg
Sila pertama Pancasila berbunyi “Ketuhanan Yang Maha Esa”. Maksud dari sila ini ialah kita sebagai manusia yang berada di Indonesia mempercayai adanya Tuhan. Sudah barang tentu bila kita mempercayai adanya Tuhan, maka kita akan menghargai ciptaan-Nya termasuk didalamnya menghargai sesama manusia. Oleh karena itu sikap toleransi terhadap sesama perlu kita tumbuh kembangkan dalam bermedia sosial.

Jangan bertindak membabi buta dalam membela tokoh idola

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun