Mohon tunggu...
Rusdiansyah Hutagalung Si Sajak Dungu
Rusdiansyah Hutagalung Si Sajak Dungu Mohon Tunggu... lainnya -

Aku hanya seorang pendidik yang kuanggap masih sedikit mengganjal, namun walaupun begitu aku berusaha untuk menjadi yang terbaik dalam mendidik kehidupan anak bangsa.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Titian Kesabaran

8 Februari 2011   04:44 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:48 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

sehelai benang angin pagi bersemayam

menebar senyum sapa nan indah tertanam

sebuah jalan menatih baca lisan-lisan kehidupan

walau terkadang tebing - tebing itu menjerumuskan

.

hati tetaplah hati

menggarisi kodrat sebagai insan

mendayuh kibar kobarkan kehidupan

tanpa kenal lelah akan waktu terpahati

.

itulah hidup

menyisihkan sisa - sisa nafas

membelah benak jengkalan kais

menjadikan api ia embun menelungkup

.

.

.

Banda Aceh, 08 Februari 2011

Rusdiansyah Hutagalung "Si Sajak Dungu"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun