sehelai benang angin pagi bersemayam
menebar senyum sapa nan indah tertanam
sebuah jalan menatih baca lisan-lisan kehidupan
walau terkadang tebing - tebing itu menjerumuskan
.
hati tetaplah hati
menggarisi kodrat sebagai insan
mendayuh kibar kobarkan kehidupan
tanpa kenal lelah akan waktu terpahati
.
itulah hidup
menyisihkan sisa - sisa nafas
membelah benak jengkalan kais
menjadikan api ia embun menelungkup
.
.
.
Banda Aceh, 08 Februari 2011
Rusdiansyah Hutagalung "Si Sajak Dungu"
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI