Pendidikan tinggi merupakan salah satu lembaga yang tidak terlepas dari penerapan teknologi di dalamnya. Terlebih lagi, banyak mahasiswa saat ini dan masa depan memang tumbuh berdampingan dengan perkembangan teknologi.
Setiap tahun, lembaga-lembaga pendidikan tinggi di seluruh dunia mencari cara baru untuk meningkatkan pengalaman belajar mahasiswa dan efisiensi operasional mereka.Â
Gartner, salah satu perusahaan riset dan konsultan global yang terkemuka, telah lama menjadi otoritas utama dalam menganalisis tren teknologi.Â
Setiap tahun, Gartner merilis laporan tentang tren teknologi terkini yang mempengaruhi berbagai industri, termasuk pendidikan tinggi.Â
Melalui metodologi riset yang canggih dan analisis mendalam, Gartner membantu lembaga pendidikan untuk memahami perubahan dan peluang yang dihadapi di era digital ini.
Bedah Isi Riset Gartner yang Berjudul "Gartner Top Technology Trends 2023 in Higher Education"
Gartner telah merilis riset yang berjudul "Gartner Top Technology Trends 2023 in Higher Education". Riset Gartner ini mungkin belum sangat relevan di aplikasikan oleh beberapa pendidikan tinggi di Indonesia. Namun, riset ini dapat menjadi referensi sebagai upaya peningkatan inovasi teknologi di masa depan.
Berdasarkan riset Gartner, terdapat tiga tren teknologi di pendidikan tinggi. Apa saja tren tersebut? Berikut adalah daftarnya:
1. Personalized Learning untuk Memenuhi Harapan Mahasiswa yang Semakin Berkembang
Salah satu tren utama yang diidentifikasi oleh Gartner adalah peralihan menuju pembelajaran yang dipersonalisasi.Â
Di tengah perkembangan pesat teknologi, mahasiswa semakin mengharapkan pengalaman belajar yang disesuaikan dengan kebutuhan dan preferensi mereka.Â
Teknologi telah memungkinkan lembaga pendidikan untuk mengadopsi pendekatan yang lebih adaptif dalam menyajikan materi pembelajaran, menyesuaikan kurikulum dan metode pengajaran sesuai dengan kecepatan dan gaya belajar individu.Â
Dengan personalisasi ini, diharapkan pengalaman belajar menjadi lebih efektif dan memuaskan bagi setiap mahasiswa.
2. Peningkatan Operasional untuk Meningkatkan Efisiensi Tugas dan Proses Bisnis
Selain memengaruhi pengalaman belajar mahasiswa, teknologi juga telah membantu meningkatkan efisiensi operasional di lembaga pendidikan tinggi.Â
Gartner mencatat bahwa lembaga-lembaga ini semakin mengadopsi teknologi untuk mengotomatisasi tugas-tugas administratif, mengelola data secara efisien, dan meningkatkan proses-proses internal.Â
Dengan mengimplementasikan solusi teknologi yang tepat, lembaga pendidikan dapat menghemat waktu dan sumber daya, sehingga memungkinkan fokus yang lebih besar pada pengembangan pendidikan dan peningkatan pengalaman mahasiswa.
3. Penanaman Kemampuan Teknis untuk Penguatan Teknologi
Kemampuan teknis di bidang teknologi menjadi hal yang tidak boleh diremehkan. Teknologi tidak akan berjalan dengan baik tanpa kemampuan teknis yang memadai.
Pendidikan tinggi harus menyiapkan talenta-talenta untuk menguatkan keamanan siber dan juga evolusi ruang kelas. Memang, saat ini berbagai pendidikan tinggi sudah melakukan evolusi ruang kelas menjadi berbagai evolusi ruang kelas, seperti metode belajar yang menjadi hybrid. Namun, keamanan siber kerap menjadi persoalan yang tidak mendapatkan perhatian lebih di berbagai lembaga.
Dengan adanya tren ini, diharapkan bahwa lembaga pendidikan tinggi dapat mengalokasikan kemampuan teknis sebelum melangkah kepada tren-tren yang lebih sulit.
Bisakah Ketiga Tren ini Diterapkan di Indonesia?
Ketiga tren teknologi yang diidentifikasi oleh riset Gartner, yakni pembelajaran yang dipersonalisasi, peningkatan operasional, dan kemampuan teknis, dapat diterapkan di Indonesia dengan perencanaan yang terstrategis.Â
Dalam konteks pendidikan tinggi Indonesia, perencanaan yang terstrategis melibatkan pemahaman mendalam tentang kebutuhan dan tantangan lembaga, serta memastikan bahwa penerapan teknologi tersebut sesuai dengan visi dan misi lembaga.Â
Diperlukan kolaborasi yang kuat antara pemangku kepentingan, termasuk pimpinan universitas, dosen, staf administrasi, dan mahasiswa, untuk mengidentifikasi kebutuhan spesifik dan mengarahkan investasi teknologi sesuai dengan prioritas strategis.Â
Selain itu, perencanaan yang terstrategis juga mempertimbangkan aspek keberlanjutan, termasuk pelatihan dan pengembangan kontinu bagi personel universitas untuk memastikan penggunaan teknologi yang efektif dan optimal.Â
Dengan demikian, melalui perencanaan yang terstrategis, universitas di Indonesia dapat mengoptimalkan manfaat dari penerapan tren teknologi ini untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan mencapai tujuan strategis mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H