Dengan personalisasi ini, diharapkan pengalaman belajar menjadi lebih efektif dan memuaskan bagi setiap mahasiswa.
2. Peningkatan Operasional untuk Meningkatkan Efisiensi Tugas dan Proses Bisnis
Selain memengaruhi pengalaman belajar mahasiswa, teknologi juga telah membantu meningkatkan efisiensi operasional di lembaga pendidikan tinggi.Â
Gartner mencatat bahwa lembaga-lembaga ini semakin mengadopsi teknologi untuk mengotomatisasi tugas-tugas administratif, mengelola data secara efisien, dan meningkatkan proses-proses internal.Â
Dengan mengimplementasikan solusi teknologi yang tepat, lembaga pendidikan dapat menghemat waktu dan sumber daya, sehingga memungkinkan fokus yang lebih besar pada pengembangan pendidikan dan peningkatan pengalaman mahasiswa.
3. Penanaman Kemampuan Teknis untuk Penguatan Teknologi
Kemampuan teknis di bidang teknologi menjadi hal yang tidak boleh diremehkan. Teknologi tidak akan berjalan dengan baik tanpa kemampuan teknis yang memadai.
Pendidikan tinggi harus menyiapkan talenta-talenta untuk menguatkan keamanan siber dan juga evolusi ruang kelas. Memang, saat ini berbagai pendidikan tinggi sudah melakukan evolusi ruang kelas menjadi berbagai evolusi ruang kelas, seperti metode belajar yang menjadi hybrid. Namun, keamanan siber kerap menjadi persoalan yang tidak mendapatkan perhatian lebih di berbagai lembaga.
Dengan adanya tren ini, diharapkan bahwa lembaga pendidikan tinggi dapat mengalokasikan kemampuan teknis sebelum melangkah kepada tren-tren yang lebih sulit.
Bisakah Ketiga Tren ini Diterapkan di Indonesia?
Ketiga tren teknologi yang diidentifikasi oleh riset Gartner, yakni pembelajaran yang dipersonalisasi, peningkatan operasional, dan kemampuan teknis, dapat diterapkan di Indonesia dengan perencanaan yang terstrategis.Â
Dalam konteks pendidikan tinggi Indonesia, perencanaan yang terstrategis melibatkan pemahaman mendalam tentang kebutuhan dan tantangan lembaga, serta memastikan bahwa penerapan teknologi tersebut sesuai dengan visi dan misi lembaga.Â