Mohon tunggu...
Steffi
Steffi Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Murid SMP

Saya seorang murid SMP yang ingin mengikuti tantangan guru saya untuk menulis selama sebulan. Hobi saya gambar, menari, membaca, dll.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Masa Depan Kita Semua

19 Oktober 2024   12:06 Diperbarui: 19 Oktober 2024   15:12 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Inovasi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Masa Depan Kita

Pernahkah Anda memejamkan mata dan membayangkan seperti apa dunia kita di masa depan? Akankah planet kita menjadi tempat yang penuh dengan pabrik? Akankah semua menjadi berteknologi sepenuhnya? Akankah kecerdasan buatan ada dimana-mana?

Ketika saya masih kecil, saya tidak sabar dengan masa depan karena berpikir akan ada teknologi-teknologi keren seperti yang ada di film-film. Teknologi seperti robot, jetpack, mobil terbang, laser gun, dan semacamnya. Bagi saya yang masih kanak-kanak saat itu, hal tersebut sangatlah keren dan saya seringkali membayangkan ke sekolah dengan jetpack, main dengan robot, dan bahkan menaiki mobil terbang!

Tapi, semenjak saya masuk ke jenjang SMP dan saya mulai kenal dengan masalah-masalah yang ada di dunia, cara berpikir saya yang mulai berubah.. Semakin saya dewasa, saya malah mulai merasa takut dengan yang namanya "masa depan".

Bahaya Di Masa Depan?

Ada banyak hal yang saya takuti di masa depan. Salah satunya adalah apakah manusia akan tetap tinggal di bumi..? Informasi kalau kita sekarang sedang mengalami pemanasan global baru didengar oleh saya saat saya kelas 7. Global warming inilah yang mengakibatkan bumi menjadi semakin panas. Tapi, yang menjadi masalahnya adalah pemanasan global ini disebabkan oleh penggunaan listrik yang berlebihan dan kurangnya tumbuh-tumbuhan di bumi.

Maka saya pun berpikir kalau di masa depan semua akan serba teknologi, apa yang akan terjadi pada bumi kita? Bukankah itu akan memperburuk kondisi bumi kita? Jika bumi tidak bisa ditinggali lagi, kemanakah kita harus pindah? Dapatkah semua orang di dunia pindah? Atau hanya orang-orang yang punya kuasa dan memiliki banyak uang yang berkesempatan pindah seperti di film-film?

Teknologi Canggih Ternyata Ancaman?

Hal lainnya yang membuat saya takut adalah AI. Saya tahu AI sangat berguna dalam membantu kita dalam melakukan berbagai aktivitas, tapi itulah yang justru membuat saya takut. Jika AI menggantikan berbagai profesi manusia di masa yang akan mendatang, maka artinya pilihan pekerjaan para generasi muda akan diperkecil. Ada kemungkinan bahwa semakin banyak orang di masa depan akan mengalami pengangguran.

Tidak hanya itu, kalaupun kita ada pekerjaan, kemungkinan besar pekerjaan yang tadinya sulit dan perlu dikerjakan dengan semangat yang tinggi kini akan jadi mudah sekali.

Contoh : membangun rumah adalah pekerjaan yang sangat melelahkan dan memakan banyak waktu. Jika kita menggunakan robot di masa depan untuk membangun rumah, tidak ada lagi pekerjaan yang namanya arsitek. Yang ada hanyalah seorang ahli teknologi/robot yang bisa mengendalikan dan memberi perintah pada robot pembangun.

Kemudian, jika hal seperti di atas terjadi, itu artinya manusia tidak akan banyak bergerak atau beraktivitas berat. Meski ini tampak seperti hal yang baik, menurut saya tidak juga. Bagaimana jika tubuh manusia jadi lemah sekali karena selalu bergantung pada teknologi? Bagaimana kalau pekerjaan-pekerjaan yang untuk sekarang dianggap sulit, akan diremehkan atau bahkan dikecilkan oleh manusia di masa depan?

Tujuan Sebenarnya Teks Ini Dibuat

Saya minta maaf apabila saya membuat kalian mungkin khawatir dengan masa depan juga, karena tujuan saya membuat teks ini bukan untuk menakut-nakuti orang tapi untuk menyadarkan sobat Kompasianer sekalian bahwa kita harus menjaga dan merawat bumi kita.

Manusia sudah hidup dari 2000 tahun yang lalu. Bumi sudah menjadi tempat bagi kita, manusia, untuk hidup. Bumi telah menyediakan hewan, tumbuh-tumbuhan/alam yang begitu indah, sungai, laut, dan semua hal lain yang kita butuhkan untuk hidup. Lalu bagaimana cara kita berterima kasih dengan bumi? Dengan merusaknya? Bisakah itu dianggap sebagai "terima kasih"?

Solusi yang Bisa Diambil

Jadi, jika sobat Kompasianer yang sedang membaca juga ingin menciptakan masa depan yang indah bagi generasi berikutnya, mari kita ambil langkah pertama untuk merawat bumi kita. Memang, kita tidak akan bisa meng-undo/memperbaiki setiap kerusakan di bumi. Tapi, kita bisa mencegah atau mengurangi kemungkinan terjadinya kerusakan yang lebih parah.

Langkah pertama ini bisa kita lakukan dengan hal simpel seperti menanam tanaman/tumbuhan di lingkungan sekitar kita untuk mengurangi CO2 (karbon dioksida) dan menambah sumber O2 (oksigen). Mengapa? Karena ternyata salah satu gas yang bisa menjadi penyebab berlubangnya lapisan O3 (ozone) adalah CO2.

Lalu, mengurangi penggunaan listrik dan mengurangi penggunaan kendaraan bermotor yang bisa menghasilkan banyak gas yang memicu pemanasan global/efek rumah kaca. Dan terakhir, jangan lupa untuk mengingatkan dan mengajak orang-orang di sekitar kita untuk merawat bumi kita tersayang.

Jadi, yuk, kita ciptakan masa depan yang indah bagi kita semua!

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun