Tadi diadakan sebuah seminar di sekolahku mengenai bullying. Saat ku dengar kata bullying itu, aku pun langsung teringat dengan drama yang berjudul "Pyramid Game". Mungkin beberapa dari kalian tahu tentang drama ini karena drama ini cukup populer.
Drama ini mengisahkan seorang tokoh bernama Seu ji yang baru saja pindah sekolah ke sekolah baru yang isinya siswi semua. Sekolahnya terlihat bersih, berkualitas, dan sangat meyakinkan. Seu ji bahkan langsung mendapat banyak teman di hari pertamanya masuk ke sekolah itu. Teman-temannya itu memperkenalkan semua siswi di kelas mereka kepada Seu ji mulai dari Yerim, murid teladan, hingga ke Ja-eun, murid yang ditakuti dan tidak disukai oleh semua siswi.
Seu ji yang awalnya tidak setuju untuk pindah sekolah karena takut tidak mendapat teman, merasa begitu bahagia karena mendapat banyak teman. Tapi semua itu berubah total saat Seu ji diperkenalkan kepada Pyramid Game, sebuah sistem voting untuk menentukan popularitas yang terdiri dari 5 tingkat (A, B, C, D, dan F). Seu ji dikhianati oleh teman-temannya di game itu dan sejak ia berpartisipasi dalam game itu, hidupnya terasa seperti neraka. Ia dibully habis-habisan oleh siswi yang tingkatnya A hanya karena Seu ji berada tingkat F (kelas/tingkat yang paling rendah). Sejak hari itu, Seu ji bertekad untuk keluar dari tingkat F dan membalas dendam kepada pencipta game ini, yaitu dalang yang menyebabkannya dibully habis-habisan. Sebenarnya alur ceritanya sangat rumit dan dipenuhi banyak plot twist, tapi aku tidak akan spoiler lebih banyak lagi, hehe.
Berikut beberapa tokoh yang berpengaruh besar dalam jalan cerita Pyramid Game :
1. Seu ji (karakter utama, gadis yang bijak namun licik)
2. Ja-eun (karakter yang bernasib sama dengan Seu ji karena dia berada di tingkat F)
3. Yerim (siswi yang serba bisa, punya otoritas karena berada di tingkat B, dan bercita-cita menjadi idol)
4. Ha-rin (gadis cantik yang selalu menghibur Seu ji ketika ia dibully dan sangat populer (berada di tingkat A)
5. Do-ah (ketua kelas yang disiplin dan tegas, tapi berhati lembut)
Sesuatu tentang drama ini yang cukup menarik dan membuat saya tercengang adalah bagaimana siswi di sekolah Seu ji tidak akan meninggalkan bekas apapun pada korban yang mereka bully. Jadi, siswi yang suka membully akan selalu berhati-hati untuk tidak menyisakan bekas luka apapun, baik itu memar, berdarah, dll. Anda tahu kenapa? Untuk menghapus bukti pembullian dan supaya tindakan mereka tidak bisa dilaporkan. Makanya, guru-guru di sekolah itu tidak tahu apa-apa tentang pembullian yang ada.