Mohon tunggu...
Steffi
Steffi Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Murid SMP

Saya seorang murid SMP yang ingin mengikuti tantangan guru saya untuk menulis selama sebulan. Hobi saya gambar, menari, membaca, dll.

Selanjutnya

Tutup

Film

The Pyramid Game

3 Oktober 2024   15:24 Diperbarui: 3 Oktober 2024   15:32 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tadi diadakan sebuah seminar di sekolahku mengenai bullying. Saat ku dengar kata bullying itu, aku pun langsung teringat dengan drama yang berjudul "Pyramid Game". Mungkin beberapa dari kalian tahu tentang drama ini karena drama ini cukup populer.

Drama ini mengisahkan seorang tokoh bernama Seu ji yang baru saja pindah sekolah ke sekolah baru yang isinya siswi semua. Sekolahnya terlihat bersih, berkualitas, dan sangat meyakinkan. Seu ji bahkan langsung mendapat banyak teman di hari pertamanya masuk ke sekolah itu. Teman-temannya itu memperkenalkan semua siswi di kelas mereka kepada Seu ji mulai dari Yerim, murid teladan, hingga ke Ja-eun, murid yang ditakuti dan tidak disukai oleh semua siswi.

Seu ji yang awalnya tidak setuju untuk pindah sekolah karena takut tidak mendapat teman, merasa begitu bahagia karena mendapat banyak teman. Tapi semua itu berubah total saat Seu ji diperkenalkan kepada Pyramid Game, sebuah sistem voting untuk menentukan popularitas yang terdiri dari 5 tingkat (A, B, C, D, dan F). Seu ji dikhianati oleh teman-temannya di game itu dan sejak ia berpartisipasi dalam game itu, hidupnya terasa seperti neraka. Ia dibully habis-habisan oleh siswi yang tingkatnya A hanya karena Seu ji berada tingkat F (kelas/tingkat yang paling rendah). Sejak hari itu, Seu ji bertekad untuk keluar dari tingkat F dan membalas dendam kepada pencipta game ini, yaitu dalang yang menyebabkannya dibully habis-habisan. Sebenarnya alur ceritanya sangat rumit dan dipenuhi banyak plot twist, tapi aku tidak akan spoiler lebih banyak lagi, hehe.

Berikut beberapa tokoh yang berpengaruh besar dalam jalan cerita Pyramid Game :

1. Seu ji (karakter utama, gadis yang bijak namun licik)

2. Ja-eun (karakter yang bernasib sama dengan Seu ji karena dia berada di tingkat F)

3. Yerim (siswi yang serba bisa, punya otoritas karena berada di tingkat B, dan bercita-cita menjadi idol)

4. Ha-rin (gadis cantik yang selalu menghibur Seu ji ketika ia dibully dan sangat populer (berada di tingkat A)

5. Do-ah (ketua kelas yang disiplin dan tegas, tapi berhati lembut)

Sesuatu tentang drama ini yang cukup menarik dan membuat saya tercengang adalah bagaimana siswi di sekolah Seu ji tidak akan meninggalkan bekas apapun pada korban yang mereka bully. Jadi, siswi yang suka membully akan selalu berhati-hati untuk tidak menyisakan bekas luka apapun, baik itu memar, berdarah, dll. Anda tahu kenapa? Untuk menghapus bukti pembullian dan supaya tindakan mereka tidak bisa dilaporkan. Makanya, guru-guru di sekolah itu tidak tahu apa-apa tentang pembullian yang ada.

Bagaimanapun, aku selalu merasa gelisah ketika mengingat hal tersebut. Karena bukan hanya pembully sekarang semakin lihai dalam membully, tapi ini juga berarti semakin banyak kasus pembullian akan tidak tertangani atau terdeteksi. Bayangkan kalau kalian di posisi Seu ji, kalian di bully tapi kalian tidak bisa melapor ke siapa-siapa karena tidak ada bukti bahwa kalian dibully. Sangat mengerikan, bukan? Tapi itu adalah salah satu alasan kenapa aku mengagumi film ini, seperti bagaimana drama ini bisa mengundang diriku yang malas untuk berpikir keras dalam permainan psikologi ini yang ditambah dengan banyak plot twist yang tak terduga, sekaligus membuka pandanganku tentang bullying, bahwa sebenarnya kasus bullying itu tidak sesimpel yang ku kira... manusia terus akan mencari celah, sekecil apapun.

Filmnya cukup berat dan mengagetkan saat aku nonton untuk pertama kalinya, karena rasanya ada terlalu banyak informasi yang perlu diurai satu per satu (terlebih lagi soal permainan psikologinya). Tapi, lama-kelamaan aku mulai bisa mencerna hingga memahami ceritanya. Overall, ceritanya sangat keren dan aktor/aktrisnya sangat mendalami peran mereka. Saya merekomendasikan film ini untuk Anda tonton kalau sedang bosan/gabut/ada waktu luang, tapi sebaiknya jangan ketika Anda sedang pusing/sakit karena Anda akan tambah pusing, hahaha.. bercandaa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun