Hal ini bisa membuat mereka menarik dan menutup diri dari lingkungan. Ketidakmampuan anak untuk bersosialiasi ini menyebabkan anak tumbuh menjadi pribadi yang tertutup, penyendiri, sensitif dan egosentris.Â
Apalagi untuk anak yang belum bisa mengungkapkan secara verbal dan ekspresif. Bahkan bisa membuat mereka menyalahkan diri mereka sendiri.
Bahkan, faktanya mereka-mereka yang durhaka sama anak ini konon mendapatkan perlakuan yang kurang lebih sama dengan apa yang dilakukan sekarang terhadap anaknya sendiri.Â
Mereka ini gak paham gimana seharusnya menjadi orang tua. Hal inilah yang membuat mereka lalai dalam menjalankan kewajibannya sebagai orang tua.
Padahal, kewajiban kita sebagai orang tua terhadap anak sudah diatur dalam setiap agama. Dan bagi saya, di Al-Quran jelas termuat tentang hal tersebut.Â
Dimulai dengan memberikannya nama yang baik sebagai doa untuk hidupnya kelak, memberikannya ASI, mengajarkan dan mengkaji Al-Quran, memberi nafkah dan makanan yang halal, serta menikahkannya kelak dengan pasangan yang terbaik.Â
Duh, ini hidup loh bukan episode di sinetron. Lalai dan menelantarkan di saat anak sedang butuh-butuhnya sosok Anda sebagai orang tua. Gak ada faedahnya juga sih kalo anak hanya dieksploitasi untuk pencitraan saja di sosial media!Â
Tapi, actionnya nol besar. Jangan nanti baru sadar dan mengaku-aku sebagai orang tua saat anak sudah sukses.Â
Mungkin Anda kebanyakan nonton sinetron kali ya. Percaya kan ada hukum Tabur Tuai? Apa yang Anda tabur, siap-siaplah akan Anda tuai cepat atau lambat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H