Jadi, hutan itu pada dasarnya tentu telah membuatku berlembut hati dan selalu mengingatkanku tentang berharganya hidup. Hutan juga mengingatkanku tentang betapa singkatnya hidupku ini dibandingkan hutan yang mampu berusia jutaan tahun.
Aku melihat kehidupan secara metafora dari hutan dan isinya. Banyak kehidupan tumbuhan dan hewan-hewan penghuninya. Bagiku, seperti itulah hidup. Meski demikian, aku tidak ingin hidup di hutan walaupun aku suka pepohonan besar. Aku hanya ingin merasakan sensasi berada di hutan.Â
Aku senang di mana pun berada dan senang atas apa yang aku miliki dari sekitar. Aku mencintai hidup, tentu saja.
---
Shyants Eleftheria, Osce te Ipsum
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H