Demokratis, katanya, merupakan keyakinan bahwa proses pengalaman lebih penting daripada hasil nilai khusus apapun yang dicapai. Hasil khusus yang dicapai hanya memiliki nilai tertinggi karena digunakan untuk memperkaya dan mengatur proses yang sedang berlangsung. Sementara, keyakinan pada demokrasi adalah satu kesatuan dengan keyakinan pada pengalaman dan pendidikan karena proses pengalamanan itulah yang mampu mendidik.Â
Tugas pendidikan masa depan, katanya, adalah untuk mengklarifikasi gagasan tentang perselisihan sosial dan moral pada kehidupan masyarakat secara luas.Â
---Â
Shyants Eleftheria, Life is a Journey
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H