Teguh dalam prinsip seseorang sering kita anggap sebagai karakteristik positif. Ketegasan membantu kita bertahan. Tentu saja dengan bersikap tegas, kita bisa melindungi diri dari penipuan, menciptakan keteraturan dari kekacauan, dan menciptakan kejelasan dari ambiguitas. Namun, jika kita terlalu tegas, kita menjadi kaku, tidak fleksibel, dan karenanya tidak mampu beradaptasi dengan keadaaan yang mungkin meminta kita untuk memperbarui ide-de fundamental kita.
Perubahan adalah hidup dan hidup adalah perubahan. Saat fleksibel, kita dengan mudah mengikuti realitas yang selalu berubah dan karenanya lebih selaras dengan kehidupan. Orang-orang yang bertahan hidup dengan kekuatan tidak berarti bertahan dari yang terkuat, tetapi mereka yang paling berhasil untuk "cocok" dan "beradaptasi" dengan keadaan mereka.
Jadi, meskipun bertahan hidup membutuhkan kekuatan, kita juga membutuhkan kelembutan untuk beradapatasi. Jika tidak, kita akan binasa.
The rigid and stiff will be broken, the soft and yielding will overcome  (Yang kaku dan keras akan dipatahkan, yang lembut dan lunak akan menang). Lao Tzu.
---
-Shyants Eleftheria, Life is A Journey-
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H