Banyak orang sombong, tetapi mereka tidak selalu mengetahuinya karena kesombongan sering disamarkan sebagai bentuk kepercayaan diri.
Ketika merasa nyaman dengan diri sendiri, kita akan sulit melihatnya sebagai perilaku sombong yang menyamar. Namun, jika melihat lebih dekat, kita akan melihat bahwa kesombongan memiliki beberapa tanda yang dapat membantu kita mengenalinya.
Sebagai contoh, kita lebih memperhatikan penampilan dengan melakukan perawatan atau proses kecantikan untuk terlihat sempurna. Hal tersebut membuat kita percaya diri, apalagi ketika penampilan kita terlihat lebih menarik daripada orang lain. Meskipun tidak ada yang salah dengan memedulikan penampilan, hal itu bisa sangat tidak menarik dan tidak menyenangkan jika dilakukan secara berlebihan.
Bentuk sombong yang lain, yaitu ketika mendapatkan prestasi yang dibanggakan, kita cenderung jumawa dengan menunjukkannya kepada orang lain secara terang-terangan untuk mendapatkan sebuah pengakuan. Jika hal itu dilakukan terus-menerus, tak ayal orang lain akan jenuh terhadap perilaku sombong kita.
Menuntut dianggap sebagai memiliki standard tinggi
Meskipun memiliki standard tinggi tidak tampak seperti hal buruk, kita harus berhati-hati dengan sifat yang satu ini. Dengan menuntut, kita mungkin berpikir bahwa kita hanya mematok standard yang lebih tinggi dari orang lain sehingga kita percaya bahwa permintaan kita merupakan hal yang masuk akal dan dibenarkan.
Akan tetapi, biasanya karakter penuntut tidak terlalu membantu siapa pun yang terlibat. Jika kita terus--menerus mendorong orang lain untuk memenuhi standard tinggi atau mengharapkan sesuatu dari mereka yang tidak memiliki kemampuan atau sumber daya untuk melakukannya, tuntutan kita hanya menciptakan stres dan ketegangan kepada orang-orang tersebut. Jadi, sebaiknya kita memberikan ruang untuk kesalahan mereka dan tidak terlalu banyak menuntut mereka sepanjang waktu.
Memendam perasaan dianggap kekuatan emosional
Saat memendam perasaan, kita mungkin merasa kuat dengan tidak membiarkan orang lain mengetahui apa yang ada di pikiran kita, padahal sebenarnya itu pertanda kelemahan.
Memendam perasaan merupakan bentuk manipulasi tersembunyi dari kebenaran dan itu menghalangi kita untuk dapat mengatasinya dengan cara yang sehat. Memendam perasaan bisa menciptakan lebih banyak stres dibandingkan dengan mengungkapkannya di tempat terbuka.Â
Sifat tersebut bisa menimbulkan perasaan bersalah atau malu jika kita tidak tahu cara mengekspresikan diri dengan benar. Memendam perasaan juga menciptakan kebencian yang tidak perlu terhadap orang-orang di sekitar kita.