Paparan cahaya dapat memengaruhi jam internal tubuh yang mengatur waktu tidur dan terjaga.
Pada siang hari, cahaya terang yang dipaparkan ke tubuh kita berfungsi agar kita tetap terjaga, sementara di malam hari, kegelapan sangat berfungsi dalam meningkatkan perasaan mengantuk---penelitian menunjukkan bahwa kegelapan meningkatkan produksi melatonin, yaitu hormon penting untuk tidur. Jika memungkinkan, matikan lampu dan gunakan tirai penutup jendela agar ruangan gelap di malam hari.
Berolahraga di Siang Hari
Aktivitas fisik sangat berpengaruh terhadap tidur yang sehat. Olah raga dapat meningkatkan produksi serotonin di otak dan menurunkan kadar korisol pada hormon stres sehingga mampu  meningkatkan durasi dan kualitas tidur dengan baik.
Akan tetapi, melakukan olah raga secara berlebihan ternyata bisa juga berdampak buruk terhadap aktivitas tidur. Maka sebaiknya kita melakukan olah raga secukupnya saja.
Perlu untuk diingat bahwa waktu melakukan olah raga juga penting. Untuk meningkatkan kualitas tidur yang lebih baik, berolah raga di pagi hari lebih baik daripada di siang atau sore hari.
Kurangin Minuman Berkafein
Kafein dapat ditemukan dalam makanan dan minuman seperti cokelat, kopi, soda, dan minuman berenergi. Kafein banyak digunakan oleh orang-orang untuk melawan kelelahan dan merangsang mata tetap terjaga. Maka, untuk yang mengalami susah tidur, sebaiknya hindari kafein berlebih.
Meskipun efek atau pengaruh kafein bervariasi pada setiap orang, kita disarankan untuk tidak mengonsumsi kafein setidaknya enam jam sebelum waktu tidur. Sebagai gantinya, kita bisa minum minuman yang menenangkan, seperti the kamomil, untuk membantu kita rileks dan tidur lebih nyenyak.
Hentikan Kebiasaan Minum Alkohol
Alkohol dapat memperburuk penderita insomnia. Alkohol bahkan meningkatkan kemungkinan gangguan tidur seperti sleep apnia, yaitu gangguan tidur yang berpotensi serius ketika napas berhenti dan berlanjut berulang kali ( kondisi ini lebih sering terjadi pada pria).
Penelitian selama satu dekade menunjukkan adanya pengaruh buruk alkohol terhadap aktivitas tidur, bahkan peminum ringan membutuhkan waktu lebih lama untuk tertidur---mereka tidur kurang nyenyak dan mereka tertidur lebih sedikit dari orang-orang yang tidak minum alkohol.
Berhenti Merokok
Merokok juga terkait dengan gangguan pernapasan saat tidur, seperti mendengkur atau sleep apnea.Â
Penelitian menunjukkan bahwa orang yang merokok memiliki empat kali lebih mungkin merasa lelah dan gelisah setelah tidur malam dibandingkan yang tidak merokok. Para peneliti percaya efek stimulasi nikotin mencegah perokok untuk tidur nyenyak karena tubuh mereka mengalami gejala terputusnya zat setiap malam.