Sebaliknya, kita berikan mereka belas kasih dan melihat faktanya dari satu sisi bahwa mereka yang menyakiti kita adalah manusia juga.Â
Mungkin banyak alasan mengapa mereka berpikir dan mangatakan hal buruk kepada siapa pun, tidak hanya kepada kita, yaitu karena ketidaktahuan, bias, frustrasi, depresi ... atau mungkin mereka ingin seperti kita.Â
Jika demikian, opsinya adalah memperbaikinya atau membiarkannya.
Apa pun yang kita lakukan, merenungkan ketidaksukaan orang lain terhadap kita tidak akan membawa kita maju. Kemampuan kita untuk mengambil sikap terhadap dunia luar itulah yang membuat kita bahagia atau tidak.Â
Namun, satu hal yang luput dari pikiran kita bahwa perasaan sakit yang kita rasakan mungkin tidak disebabkan oleh perkataan buruk orang lain, melainkan disebabkan oleh pemikiran kita.
Namun, yang mengkhawatirkan hal-hal yang berada di luar kendali kita yang tidak relevan dengan kesehatan mental kita sendiri. Sederhananya, apa yang orang lain pikirkan dan katakan tentang kita, itu bukan urusan kita.
--Shyants Eleftheria, salam Wong Bumi Serasan-- Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H