Jika memeriksa hubungan saat ini atau sebelumnya dengan cermat, beberapa orang mungkin menyadari bahwa ada pola aktivitas yang terus berulang di setiap hubungan mereka.
Sebagian orang akan mencatat bahwa mereka terus berusaha untuk memuaskan tiap-tiap pasangan mereka, sementara sebagian yang lain akan menemukan bahwa mereka terus-menerus berusaha mengendalikan hubungan mereka.Â
Banyak orang mungkin juga menemukan gambaran ideal tentang pasangan yang ingin mereka miliki dan hal itu bisa saja disebabkan faktor dari berbagai latar belakang dan didikan masa kecil meski faktor-faktor tersebut hanya mendefinisikan kehidupan cinta mereka, terutama masa kanak-kanak.
Berbicara tentang masa kanak-kanak, penelitian mengatakan bahwa jenis kehidupan di masa kanak-kanak tersebut ternyata memberikan pengaruh terhadap gaya cinta seseorang setelah ia dewasa.Â
Gaya cinta yang muncul pada seseorang tersebut adalah salah satu cara paling mendasar dalam kehidupan.
Nilai kepribadian dan sikap seseorang merupakan bangunan di atas dasar pengalaman formatifnya. Gaya cinta pada seseorang dicirikan sebagai pola perilaku spesifik yang terhubung dengan bagaimana dia menerima dan mengekspresikan cinta, terutama bagaimana hubungan orang tua yang membentuknya.
Kita mulai dengan mempelajari orang-orang terdekat, orang tua atau pengasuh yang terhubung dengan seseorang, dan bagaimana satu sama lain saat pikiran mereka mampu memahami dunia hingga tingkat terkecil membentuk ingatan.Â
Hal-hal seperti memahami apa itu cinta dan cara seseorang mengungkapkan cinta kepada orang lain serta reaksinya terhadap orang-orang yang mencintainya terhubung dengan pengalaman masa kecil dengan orang tua atau pengasuh yang selanjutnya dapat dimanfaatkan seseorang untuk mengantisipasi bagaimana akan mengekspresikan dan menanggapi cinta ketika dia dewasa.
Lantas, bagaimana dengan pengalaman pengasuhan masa kecil yang buruk? Menurut penelitian yang sama, berdasarkan pengalaman masa kecil tersebut, seseorang dapat memiliki lima gaya cinta yang berbeda, yaitu pengendali, penyenang, penyedia, penghindar, korban.
1. PengendaliÂ
Ketika kurang diperhatikan sebagai anak---bukan rahasia lagi bahwa memiliki orang tua yang gagal memberikan perhatian dapat melukai harga diri seorang anak---apakah itu karena orang tuanya bercerai lalu meninggalkannya atau orang tuanya yang menempatkan profesi di atas keluarganya, seorang anak merasa bahwa tidak ada yang benar-benar ada untuknya.Â
Ini menyebabkan anak terlalu cepat dewasa dan belajar merawat diri sendiri di usia muda. Anak yang ditinggalkan orang tuanya dengan ketakutaan yang berlebihan akan menjadi tidak berdaya sehingga mendorong kebutuhannya untuk bertanggung jawab atas segala sesuatu, termasuk hubungan percintaannya.