Â
Apakah Anda sudah bersikap adil terhadap kritikan? Pengkritik tulisan, baik internal maupun eksternal, biasanya menjadi musuh terbesar dalam menulis. Entah karena terlalu ingin sempurna, entah karena terlalu banyak kesalahan, Anda akhirnya terus-menerus merendahkan diri sendiri dan merasa sangat sulit untuk tetap termotivasi menjadi seorang penulis yang baik.Â
Â
Kemungkinan lainnya, Anda memilih mengabaikan kaum kritikus, bahkan menghindari mereka, seolah-olah kritikus adalah monster yang ingin menguliti dan mencari-cari kesalahan tulisan Anda saja. Kecenderungan ini akhirnya bisa saja membuat Anda memilih jalan pintas dalam menulis, maksudnya menulis sesuka hati---Anda mungkin merasa bahwa tulisan Anda sudah baik---tanpa kaidah penulisan yang benar.Â
Buruknya lagi, sebuah pendapat penyanggahan pun muncul seolah-olah membenarkan hasil dari tulisan buruk Anda: asal banyak yang suka, menabrak aturan penulisan itu tidak menjadi persoalan---kasus-kasus plagiasi yang marak terjadi salah satunya disebabkan oleh kurangnya motivasi menjadi penulis yang baik dan jujur. Â
Â
Apakah Anda meluangkan waktu untuk belajar menulis?
Â
Menulis adalah keterampilan. Tidak ada keterampilan yang baik jika tidak terus dilatih. Kebutuhan untuk terus menguasai bahasa dan kaidah-kaidahnya merupakan investasi dan trik dagang yang penting bagi seorang penulis. Jadi, untuk bisa bertahan dalam kurun waktu yang panjang, Anda tidak hanya perlu menulis, tetapi juga perlu belajar menulis.
Â
Apakah kita memberikan semua perhatian untuk menulis?