Mohon tunggu...
Kosuman
Kosuman Mohon Tunggu... Konsultan - Manajemen, Tax Advisor, Profesional Hipnoterapi, Praktisi Metafisik Yijing, Trainer, Virtual Author Uni Eropa

Penulis merupakan Pemerhati dan Pecinta yang berkaitan erat dengan aspek holistik yakni: Sejarah, Adat, Budaya, Religi dan Alam (SABARA)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kekuatan yang Mengontrol Nasib Manusia

2 Maret 2024   22:50 Diperbarui: 2 Maret 2024   23:07 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Karena telah dipecat dari perusahaan dan akhirnya tidak kunjung mendapatkan pekerjaan membuat istri Insinyur menceraikan suaminya dengan alasan sudah tidak mampu menafkahi keluarganya. Dengan kejadian yang naas silih berganti  membuat si Insinyur emosi dan naik pitam merencanakan untuk meledakkan kantor derek tersebut. 

Akhirnya Kantor derek tersebut diledakkan membuat si Insinyur ditangkap karena perbuatannya yang pada akhirnya dibelakang jeruji besi. Apa pesan moral yang didapat dari cerita sesungguhnya? Kekuatan Apa yang begitu besar "mengontrol peruntungan nasib Baik dan Buruk Manusia? Jawabannya sederhana yakni Mood (Emosi) terletak dipikiran bawah alam sadar kita yang berperan besar didalam mengontrol setiap kegiatan atau aktivitas keseharian kita dan 88% dahsyatnya kekuatan pikiran bawah sadar menguasai Manusia. Maka perlu ditekankan bahwa Mood, Mind dan Mouth (3 M) dapat menjadi sumber Hoki atau Bencana bagi umat manusia, sehingga sangatlah diperlukan pembinaan diri dini didalam mengontrol mood seperti didalam kitab klasik perubahan (YiJing) yang mengajarkan kearifan didalam "manajemen Emosi" yang memberikan dampak didalam kehidupan manusia  membawa kemakmuran atau petaka karena adanya perubahan YinYang atau orang awam mengatakan roda berputar yakni terdapat 4 dasar atau pilar kehidupan Manusia sesungguhnya: Kemakmuran, Bencana, Instropeksi diri, Keprihatinan. Karena hakikat peruntungan nasib manusia ada saatnya turun dan saatnya naik .

Akhir cerita ini hanya sekedar mengingatkan  banyaknya  berita utama tentang beberapa tokoh penting, karena tidak dapat mengontrol mood dengan baik dengan kekuasaan yang luar biasa, kekayaan berlimpah dan pengaruh begitu besar  namun akhirnya menimbulkan perilaku kejahatan yang mempengaruhi perubahan nasib drastis dengan hukuman seumur hidup.
 


 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun