Karena telah dipecat dari perusahaan dan akhirnya tidak kunjung mendapatkan pekerjaan membuat istri Insinyur menceraikan suaminya dengan alasan sudah tidak mampu menafkahi keluarganya. Dengan kejadian yang naas silih berganti  membuat si Insinyur emosi dan naik pitam merencanakan untuk meledakkan kantor derek tersebut.Â
Akhirnya Kantor derek tersebut diledakkan membuat si Insinyur ditangkap karena perbuatannya yang pada akhirnya dibelakang jeruji besi. Apa pesan moral yang didapat dari cerita sesungguhnya? Kekuatan Apa yang begitu besar "mengontrol peruntungan nasib Baik dan Buruk Manusia? Jawabannya sederhana yakni Mood (Emosi) terletak dipikiran bawah alam sadar kita yang berperan besar didalam mengontrol setiap kegiatan atau aktivitas keseharian kita dan 88% dahsyatnya kekuatan pikiran bawah sadar menguasai Manusia. Maka perlu ditekankan bahwa Mood, Mind dan Mouth (3 M) dapat menjadi sumber Hoki atau Bencana bagi umat manusia, sehingga sangatlah diperlukan pembinaan diri dini didalam mengontrol mood seperti didalam kitab klasik perubahan (YiJing) yang mengajarkan kearifan didalam "manajemen Emosi" yang memberikan dampak didalam kehidupan manusia  membawa kemakmuran atau petaka karena adanya perubahan YinYang atau orang awam mengatakan roda berputar yakni terdapat 4 dasar atau pilar kehidupan Manusia sesungguhnya: Kemakmuran, Bencana, Instropeksi diri, Keprihatinan. Karena hakikat peruntungan nasib manusia ada saatnya turun dan saatnya naik .
Akhir cerita ini hanya sekedar mengingatkan  banyaknya  berita utama tentang beberapa tokoh penting, karena tidak dapat mengontrol mood dengan baik dengan kekuasaan yang luar biasa, kekayaan berlimpah dan pengaruh begitu besar  namun akhirnya menimbulkan perilaku kejahatan yang mempengaruhi perubahan nasib drastis dengan hukuman seumur hidup.
Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H