Artikel diatas diangkat karena mengalami suatu peristiwa yang mungkin dapat terjadi diabad 19 atau awal abad 20 dimana Perusahaan menganggap dirinya memiliki bargaining position lebih diatas Nasabah karena tampak saingan, akan tetapi memasuki Abad 21 perubahan Alami terjadi begitu cepat pada era Pandemi Covid19 dikenal dengan Shifting & Disruption atau era 4.0 teknologi berbasis digital dan Masyarakat 5.0 menggunakan teknologi berbasis AI,Iot, dll. Banyak perusahaan hanya dapat bertahan hidup bahkan bangkrut sehingga harus melakukan inovasi, maupun pelayanan lebih dan berbeda dari perusahaan lain.
Peristiwa tidak terduga terjadi pada Hari Jumat, tanggal 13 Mei, 2022 Pk 13:10, akibat arogansi seorang pejabat Bank Swasta Nasional berdebat dengan Nasabah dikarenakan Nasabahnya memberikan masukan bahwa "sistim kontrol yang bermasalah terjadi" dimana saldo Nasabah nya tidak cukup Dana untuk membayar 2 rekening Pln dan 1 rekening PAM, kemudian menggunakan dana talangan teller dikarenakan kesalahan input, sehingga hanya dapat mendebet saldo tersedia didalam buku tabungan dan sisanya menggunakan dana talangan pribadi (cash) didalam membayar rekening Nasabah tsb, dan hal ini tidak pernah terjadi 5 tahun lebih didalam menjalin hubungan.
Pejabat tersebut bersikukuh tidak menjadi masalah dari suatu pengawasan karena Nasabah dapat melakukan pembayaran tunai ke teller meskipun transaksi tersebut tidak tercatat dalam buku Tabungan.
Sumber Masalahnya:
1. Apakah Nasabah dapat menggunakan dana talangan pribadi dari pejabat Bank?
2. Apakah seorang Pejabat diizinkan berdebat demi mempertahankan kekeliruan dan meminta Nasabah hadir untuk melunasi Dana talangan pribadinya dikarenakan kesalahan transaksi oleh pihak Bank dengan tidak memperhatikan waktu kesibukan Nasabah ?
Keesokan harinya Nasabah ybs hadir dikarenakan mempunyai hubungan baik selama beberapa Tahun dengan memperhatikan beban kesalahan Teller yang menggunakan Uang Pribadinya, padahal ini merupakan suatu sistim pengawasan yang keliru dan untuk pertama kalinya bertemu dengan oknum pejabat arogansi sebagai kepala operasional capem dari sebuah Bank Swasta Nasional.
Bagaimana Manajemen YiJing melihat Fenomena diatas ?
Menurut Prof Zeng Shi Qiang, Pakar YiJing Manajemen, Budaya Tionghoa dan YiJing menjelaskan bahwa ada 3 Masalah yang umumnya dihadapi oleh Perusahaan antara lain:
1. Perusahaan baru berdiri menghadapi kendala Pasar (Market)
2. Perusahaan melakukan ekspansi akan menghadapi kendala ke 2 yakni Sumber Daya Manusia
3. Perusahaan Establish akan menghadapi kendala ke 3 yakni Dana (Go Public)
Didalam Kasus diatas yang perlu dicermati dari sisi ruang dan waktu 10 tahun berdirinya perusahaan, dan pada umumnya menghadapi kendala Sumber Daya Manusia yang berkualitas yang merupakan akar masalah Perusahaan didalam melebarkan sayapnya dan bertumbuh, bila tidak diimplementasi dengan baik maka perusahaan akan menghadapi Masalah besar.
Mari membedah kasus ini didalam perspektif Manajemen YiJing;
Didalam Kitab Klasik YiJing menjelaskan Siklus dan Panduan Kehidupan Manusia, termasuk didalamnya Manajemen yang dilahirkan oleh Platform Alam Semesta Energi YinYang dan 5 Unsur (Logam, Air, Kayu, Api dan Tanah) berkaitan erat dengan 64 Hexagram.
Perwujudan Perusahaan harus dimaknai dengan Siklus Kehidupan Manusia didalam mengelola Perusahaan:
1) 64 Hexagram masing- masing mempunyai perwujudan yang berbeda termasuk didalam meneliti sebuah institusi Perusahaan, Organisasi dsbnya.
2) Meneliti 64 Hexagram yang merupakan 6 garis terbentuk dari bawah sampai teratas, terdiri dari Garis utuh (Yang) atau Garis patah (Yin) terhadap Fenomena atau Wujud Perusahaan tersebut.
3) 6 garis terbentuk disebut Hexagram mempunyai arti dan masing posisi didalam meneliti sebuah Perusahaan:
Garis 1 & Garis 2 merupakan kedudukan Staf & Kasi/ Kabag disebut posisi Bumi
Garis 3 & Garis 4 merupakan Posisi Manajer dan General Manajer disebut Posisi Manusia
Garis 5 merupakan Posisi Direktur/ CEO menempatkan Posisi Langit
Garis 6 merupakan Posisi Boss/ Owner menempatkan Posisi Langit Teratas
Peran masing posisi/ kedudukan harus jelas dan tepat didalam Manajemen YiJing yakni:
A) Garis 1 harus utuh (Yang) didalam melaksanakan Visi & Misi Perusahaan (S.O.P) yang berdampak membangun Brand Image
B) Garis 2 harus utuh (Yang) didalam mendukung Garis 1 untuk merealisasikan Target atau Tujuan Perusahaan
C) Garis 3 harus garis utuh (Yang) dengan Tugas memberikan Solusi terhadap masalah yang dihadapi oleh Garis 1 & 2
D) Garis 4 harus garis patah (Yin) agar dapat fleksibel berkolaborasi keatas & kebawah
E. Garis 5 harus garis patah (Yin) agar dapat fleksibel melihat kedepan atas perubahan yang akan terjadi.
D. Garis ke 6 patah (Yin) fleksibel menentukan arah dari Perusahaan/ Institusi
Maka 6 garis yang terwujud merupakan Hexagram 11 disebut dengan “KEJAYAAN” terdiri dari 3 garis Kuat (Yang) merupakan akar kuat sebuah Pohon dari sebuah Perusahaan untuk bertumbuh dan berkembang, 3 garis Lemah/ Fleksibel untuk mengikuti dan beradaptasi atas setiap Perubahan yang akan dihadapi Perusahaan
Bagaimana posisi kasus diatas dari Oknum Pejabat dengan jabatan kepala operasional?
Ada pada posisi Garis 2 yang menurut penelitian, perdebatan terjadi dengan Nasabah merupakan Garis Lemah (Yin) yang tentunya bukan diposisi tepat yang seharusnya Garis Yang dengan misi mendukung Garis 1 (Yang)
Apakah Posisi Yin dari Garis ke 2 dapat mempengaruhi atau melemahkan Garis Yang yang lain yang sudah dalam posisi tepat ?
Jawabannya IYA, sehingga terjadi transformasi ke Garis Lemah (Yin)
Kenapa Penempatan Posisi SDM tersebut tidak tepat?
Karena dipengaruhi oleh Unsur Pribadinya (Logam, Air, Kayu, Api dan Tanah) yang merupakan hal yang sangat penting didalam menempatkan Posisi SDM yang tepat.
(The Right Person in The Right Place)
Solusi ketika melakukan rekrutmen dan Management Trainee seyogyanya menggunakan Sistim dan Konsep Manajemen YiJing yang siap menghadapi Setiap Perubahan dan tentunya mudah untuk beradaptasi.
Manajemen YiJing mengajarkan berpikir Arif dan Bijaksana didalam bertindak, dan seorang Pemimpin dipersiapkan didalam pembinaan diri 4 M: Merencanakan, Mengorganisir, Memimpin, Melaksanakan didalam membangun sebuah kerja tim yang harmoni (kepuasan batin)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H