“Africa my anggola, negro fallow anggola,mulata puri conella, pura uma dalena, vor madalena mulata negra, zai narida mulata, eu zamaria rida, mulata qo amang daong… (kalo yang ini saya gak ngerti apa artinya.hehehe)” Bukannya dapat jawaban, saya malah dihadiahi lagu My Africa, bahkan Om Yopie manyanyi sambil goyang kepala dan tangan, padahal lagi berbaring. Suara emasnya melantun merdu meski dalam kondisi sakit dan berbaring. Saya senang alang-kepalang, dalam keadaan sakit pun Om Yopie masih mau bernyanyi (dengar lagunya di sini ya).
Ket Foto: Para perawat yang ingin berfoto dengan sang pelantun My Africa, Yopie Latul.
Yopie Latul Usul Maluku Punya Sekolah Musik
Sebagao tokoh dan musisi Maluku, tentu Om Yopie tak sekedar memikirkan karir pribadinya melainkan juga memikirkan perkembangan musik tanah Maluku secara keseluruhan. “Bayangkan saja, selama saya berjalan di Manado, Kupang, itu semua pakai band. Tapi di Ambon tidak ada, hanya organ tunggal yang mengisi kafe-kafe. Kemana para musisi kita?” tanya Om Yopie serius.
Disinggung soal slogan Ambon City of Music? Penyanyi yang tenar dengan album Ambon Jazz Rock, Enggo Lari cipta Georgie Leiwakabessy di tahun 1984 itu pun bertanya-tanya lantaran menurutnya belum ada realisasi nyata dari slogan tersebut. “Beta jua seng tau. Kok bisa kota musik tapi tidak ada group band yang dibina dengan serius. Seharusnya, musti ada sekolah-sekolah musik supaya enak. Anak-anak bisa latihan, bisa ada group band dll,” ungkapnya. Menurut Om Yopie, bagaimana bisa dijuluki City of Music tapi tidak ada implementasi jelas terkait hal tersebut.
Namun di lain sisi, sebagai musisi kebanggaan Maluku, ia tetap berharap ada penyanyi-penyanyi berbakat lainnya yang lahir dari rahim tanah Maluku. “Tapi kita berharap, suatu saat ada ya group band bagus dari tanah Ambon. Kuncinya mereka harus disiplin. Beta pengen liat mereka disiplin saja dulu. Semua itu disiplin kuncinya,” tegasnya.
Lalu tanya saya lagi, “Om, kalau di bola ada istilah gantung sepatu. Apakah Om Yopie ada rencana “gantung sepatu” dari industri musik tanah air?” Jawabnya, “Saya sudah 60-an ini tapi masih dipakai di industri musik. Mungkin karena karakter saya, kalau manggung bukan satu dua lagu tapi 30 menit sampai 1 jam karena niat menghibur.” Well, apapun keinginan Om Yopie ke depan, semoga Tuhan bimbing dan kabulkan. Amin.
Terakhir, kabar gembira untuk fans dan semua yang mencintai Om Yopie, sore hari ini (29/9), berkat kesabaran dan ketelatenan Tante Emma mengurus hal-ihwal Om Yopie di rumah sakit, walhasil dokter sudah membolehkan Om Yopie meninggalkan rumah sakit PGI Cikini. “Selamat sore Basudara !!. Lewat media ini Yopie dan Emma ingin menyampaikan Terima Kasih atas perhatian dan dukungan Doa buat Yopie. Yopie sudah Tuhan Pulihkan..sudah Sehat !!!!. Sore ini , Dokter telah ijinkan utk meninggalkan Rumah Sakit Cikini. Tuhan Yesus berkati Basudara samua.” Tulis Om Harry di laman facebooknya sore tadi. Sebelumnya, Om Yoppie diperkirakan baru bisa meninggalkan rumah sakit hari Jumat, namun atas perkembangan kesehatan ayng signifikan, dokter membolehkan pulang hari ini.
Om Yopie berniat istirahat hingga sembuh total, dan akhirnya beberapa jadwal manggung yang sudah ada terpaksa ia batalkan. Pada tanggal 3 Oktober mendatang di Medan, juga beberapa daerah lainnya. Mohon doa dari semuanya ya untuk kesembuhan total Om Yopie. God bless you.