Mohon tunggu...
Shovinda Rahmadina
Shovinda Rahmadina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

BIOLOGI

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Lebih Mengenal Salak Pasaman, Salak Asli Sumatera Barat

7 Oktober 2022   22:23 Diperbarui: 8 Oktober 2022   09:40 816
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

SALAK MENYIMPAN SEGUDANG MANFAAT

Bijinya daripada terbuang menjadi limbah, dapat juga diolah menjadi bubuk kopi. Beberapa tempat di Kab. Pasaman Barat sudah ada yang melakukannya, namun belum diproduksi luas. Produksi kopi biji salak sudah dilakukan dan dinikmati oleh masyarakat Sumatera Utara dan Jawa. Manfaat yang dirasakan oleh masyarakat setelah mengonsumsi kopi biji salak yaitu adanya penurunan tekanan darah. Berdasarkan hasil penelitian Karta et al. (2015) kopi biji salak memiliki kandungan kapasitas antioksidan sebesar 436,91 mg/L GAEAC (gallic acid equivalent antioxidant capacity) dengan IC50% sebesar 9,37 mg/mL. Kandungan antioksidan yang terdapat dalam produk ini nantinya akan memberikan nilai lebih pada produk pertanian yang dihasilkan. Adanya antioksidan pada produk kopi biji salak sama dengan adanya antioksidan pada kopi yang sebenarnya seperti kopi luwak arabika dan kopi arabika dengan IC50 18,38 dan 15,51. Antioksidan yang terdapat dalam kopi yaitu senyawa polifenol. Kopi mengandung senyawa ini sekitar 200-550 mg per cangkir. Kandungan antioksidan pada kopi sekitar 26%, sedangkan buah berry 25%, anggur 13%, dan sayuran 6% dari seluruh total antioksidan. Berdasarkan hal tersebut, kopi biji salak memiliki potensi besar untuk dipasarkan menjadi produk pangan lokal sebagai minuman berantioksidan. Selain itu, juga sebagai upaya pemanfaatan biji salak sehingga bernilai ekonomis. Hal ini karena antioksidan dewasa ini semakin diperlukan oleh masyarakat dalam menjaga kesehatannya dari proses oksidasi dan radikal bebas.

Daging buah salak memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Buah salak dapat mengendalikan kadar kolesterol pada darah. Kandungan buah salak pada 100 gram bagian buah yang dapat dimakan antara lain mengandung air (78,00 mg), protein (0,40 gr), serat kasar, vitamin C (2,00 mg), kalsium (28,00 mg), fosfor (18,00 mg). Vitamin C berkisar antara 1,54-2,93 mg/100 gram dan serat kasar 3,23 mg/gram, serat zat aktif saponin 1,05 mg/100 gram dan flavanoida 1,53 mg/100gram. Kandungan fitokimia dalam buah salak adalah flavanoida yang dapat menurunkan kadar kolesterol. Fitokimia adalah senyawa-senyawa aktif biologis yang terdapat dalam simplisia tumbuhan. Senyawa aktif flavanoida berguna sebagai antioksidan dalam tubuh yang berfungsi dalam meningkatkan toleransi glukosa, mencegah jantung koroner, meningkatkan fungsi sel beta pankreas dan dapat menekan kolesterol dalam tubuh. Peran dari vitamin C adalah melindungi kesehatan tubuh manuasia, seperti pembentukan kolagen, meningkatkan daya tahan tubuh, meningkatkan aktivitas fagositosis sel darah putih dan meningkatkan absorbsi zat besi dalam usus. Serat kasar dapat menurunkan kadar kolesterol karena serat kasar dapat mengganggu proses sintesis kolesterol. Manfaat serat antara lain mampu melindungi usus dari gangguan sembelit (kontipasi), diare, divertikulum, wasir, dan kanker usus, selain itu serat makanan juga mencegah terjadinya gangguan metabolisme, sehingga tubuh terhindar dari kegemukan dan kemungkinan serangan penyakit diabetes millitus, jantung koroner, dan batu empedu.

DAFTAR PUSTAKA

Bunga Citraningrum. 2010. Pengaruh Pemberian Ekstrak buah Salak (Salacca edulis, R) pada Lipid Darah Mencit yang Diberi Diet Lemak. Skripsi. FMIPA. UNY: Yogyakarta.

Deddy Muchtadi. 1993. Metabolisme Zat Gizi. Jakarta: pustaka Sinar Harapan.

Hambali, G. 1994. Spesies dan Varietas. Jakarta: Trubus.

Hardjana, T., Pertiwi, K. R., & Rahayu, T. (2016). Potensi buah salak (Salacca edulis, R.) sebagai suplemen hipolipidemik ditinjau dari gambaran histopatologi jantung dan hepar mencit yang diberi diet rendah lemak. Jurnal Sains Dasar, 5(2), 94-106.

Karta, Eva Susila, Mastra, dan Asnawa Dikta. 2015. Kandungan Gizi pada Kopi Biji Salak (Salacca zalacca) Produksi Kelompok Tani Abian Salak Desa Sibetan yang Berpotensi Sebagai Produk Pangan Lokal Berantioksidan dan Berdaya Saing. Jurnal Virgin, 1(2), 123-133.

Kusumo, S., A.B. Farid, S. Sulihanti, K. Yusri, Suhardjo dan T. Sudaryono. 1995. Teknologi Produksi Salak. Jakarta: Pusat Penelitian dan Pengembangan Holtikultural Badan Peneltian dan Pengembangan Departemen Pertanian.

Latuconsina,N.H. Fatimawali dan Citraningtyas, G. 2014. Uji Efektivitas Diuretik Ekstrak Etanol Biji Salak pada Tikus Putih Galur Jantan Wistar. Jurnal Ilmiah Farmasi. 3 (3) : 176 – 181.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun