Mohon tunggu...
Naufa Rafsanjani
Naufa Rafsanjani Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

Freelance

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Antara Jeda dan Pilihan

11 April 2020   22:57 Diperbarui: 30 November 2020   13:13 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Dari kalimat di atas, mungkin kamu sudah mempunyai jawabannya. Tapi, aku tidak akan membahas bagaimana dia melakukannya. 

Aku hanya akan memberikan beberapa poin bagi kita yang pernah masuk keperangkapnya atau hampir masuk keperangkapnya. 

Begini, bagi kita yang terbiasa dengan kata-kata lembut, perlakuan yang menurut kita terbilang berani tidak mungkin kita akan menilainya salah. Bahkan kita akan mencoba memujinya di dalam hati kita. 

Setiap saat perlakuan nya membuat kita semakin luluh, namun karena jeda yang belum selesai maka kita mencoba untuk menolaknya dengan jawaban yang meyakinkannya. 

Trauma. Terkadang hal itu menjadi kata kunci agar kita tidak kembali memasuki ke ruang yang sama. Namun, seseorang yang mempunyai trauma bisa saja mencoba untuk membalas dendam dengan korban. 

Jika kamu masih trauma, cobalah untuk memberi sedikit jeda dengan hati dan perasaanmu. Cobalah untuk berdamai dengan traumamu, masalalumu, dan dengan perlakuan tak adil yang pernah kamu alami sebelumnya. 

Karena, jika kamu tidak bisa melakukannya. Sama saja kamu kalah dari dia yang membuat mu seperti ini. 

Kamu itu mempunyai keistimewaan yang mungkin mereka atau dia tidak tahu. Sayang sekali, jika keistimewaan itu tidak dapat mereka lihat. Hal itu tidak perlu kamu terlalu dalam untuk memikirkan nya. Karena hanya bagi mereka yang mempunyai kepribadian baik yang dapat melihat istimewa mu secara nyata. 

Contohnya, kamu dulunya terkenal dikalangan teman mu. Bahkan kamu di juluki orang pintar, karena satu orang kamu mengubah semuanya tanpa memikirkannya kembali. 

Baik, aku akan memberimu beberapa pesan. Mungkin bagimu ini hanya kalimat penenang atau hanya penghibur semata. Bagiku hal itu tidak masalah, karena aku pernah berada di posisi itu maka aku ingin berbagi cerita kepadamu. 

-Lakukan pilihan yang tepat, ketika kamu sedang merasa tidak aman. Maksud aku, jika kamu sedang menjalani kesibukan, tetapi ketika kamu akan melakukannya kembali. Hal itu sedikit membuat pikiranmu kembali berpikir. Maka lebih baik kamu memilih untuk memberi jeda agar waktu yang memberimu jawaban. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun