Mohon tunggu...
Shopian Hadi
Shopian Hadi Mohon Tunggu... Lainnya - Belajar, membaca dan menulis

Senang membaca, sastra, sosial, politik, budaya, dan menyukai olahraga dan petualangan.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Pandai Besi Menempa Kota

11 April 2020   05:17 Diperbarui: 11 April 2020   15:21 1094
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lokasi pandai besi yang terletak diantara ruko.

Lokasi pandai besi yang terletak diantara ruko.
Lokasi pandai besi yang terletak diantara ruko.
Ini salah satu pandai besi di Kota Jambi. Jais namanya. Pandai besi asal Kerinci dan biasanya di panggil Wo Jais. Setahuku, di Jambi ini yang berprofesi sebagai pandai besi ya kalau tidak orang Kerinci, ya orang asal Sumsel atau Palembang, dan ada orang Banjar.

Ternyata dan katanya, profesi pandai besi itu turun temurun dari ikatan keluarga. Jadi rata-rata sesama pandai besi bersaudara dan saling mengenal. 

Konon katanya, untuk menjadi pandai besi, harus ikut menjadi asisten atau kenek pandai besi selama selama sepuluh tahun dan baru sepenuhnya bisa membuka usaha sendiri. 

Jadi ketika aku menyodorkan dua parang yang hendak diperbaiki, Wo Jais pandai besi sudah langsung mengetahui siapa pandai besi pembuat pertama, asal dan dari daerah mana. 

Selain ada nama tercetak di dekat ganggang atau hulu, bentuk parang, golok atau pisau menandakan asal dari daerah. Mungkin juga semacam selera dan khas atau gaya dari pandai besi dan daerah masing-masing.

Aku menyerahkan parang langsung di dapur perapian dan dibagian depan tempat pandai besi ini menjadi tempat memajang pesanan dan contoh barang. 

Sebenarnya perbaikan seperti ini bisa ditunggu, tetapi aku memilih diambil keesokan harinya. Nah, untuk perbaikan sepert ini ini biasanya ada istilah yang dinamakan "disepuh". 

Padahal proses itu sekaligus membuat bentuk besi sesuai keinginan, dikecilkan, ditipiskan atau dibuat lebih tajam, diruncingkan dan sebagainya. Untuk satu parang yang akan aku minta diperbaiki lagi, dikenakan biaya dua puluh lima ribu saja. Karena dua parang, serta aku minta dibuatkan hulu atau ganggang, aku dikenakan biaya tujuh puluh ribu.

Parang dan Golok hasil buatan pandai besi dan hulunya dari kayu Rengas.
Parang dan Golok hasil buatan pandai besi dan hulunya dari kayu Rengas.

Di sini, selain membuat berbagai jenis peralatan dari besi seperti parang, golok, pisau daging, sabit atau arit, gancu, tajak, cangkul hingga pedang panjang atau samurai, juga menyediakan hulu atau ganggang pegangan maupun sarungnya. 

Biasanya orang tuaku di dusun membuat hulu ini dari akar pohon karet, jengkol dan jenis kayu lainnya. Di sini hulu maupun sarung terbuat dari kayu rengas. Bila pemesan mau, bisa juga minta diukir sesuai keinginan dengan tambahan biaya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun