Seblak merupakan salah satu makanan khas Indonesia yang berasal dari Jawa Barat, khususnya daerah Bandung. Hidangan ini telah mengalami perkembangan dari sajian tradisional sederhana menjadi menu yang populer di berbagai daerah. Seblak dikenal dengan rasanya yang gurih, pedas, dan unik, berbahan dasar kerupuk basah yang dimasak dengan bumbu rempah khas.Seblak Parasman mengombinasikan nilai tradisional dengan sentuhan modern, menjadikannya tidak hanya sebagai makanan, tetapi juga sebagai pengalaman kuliner. Seblak yang sudah mapan juga mengalami kondisi persaingan yang sama beratnya dengan seblak-seblak yang sudah mempunyai nama. Sehingga seblak yang belum memiliki nama harus berjuang agar tidak kalah dengan seblak yang sudah memiliki nama (parasman) yang sudah terbilang cukup populerÂ
*> Strategi bertahan di tengah ketatnya persaingan pasar
   Persaingan pasar yang ketat merupakan tantangan utama bagi perusahaan dalam mempertahankan eksistensinya dan meningkatkan daya saing. Dalam menghadapi kompetisi yang semakin intens, perusahaan perlu merumuskan strategi yang tepat untuk bertahan dan tetap relevan. Berbagai teori dan pandangan dari para ahli memberikan pemahaman tentang bagaimana perusahaan dapat bertahan dalam situasi pasar yang penuh tantangan.
*> Menentukan Target Pasar yang Tepat
   Untuk menentukan target pasar yang tepat untuk usaha seblak prasmanan, perlu mempertimbangkan beberapa faktor yang berhubungan dengan produk dan karakteristik konsumen yang potensial. Seblak prasmanan biasanya menyasar konsumen yang menginginkan pengalaman makan yang fleksibel, penuh rasa, dan terjangkau.
  Menurut Michael Porter (1980) -- Fokus pada diferensiasi dan memilih segmen pasar yang memiliki kebutuhan spesifik untuk menciptakan keunggulan kompetitif. Sedangkan Menurut Philip Kotler (2003) -- Pahami kebutuhan dan keinginan konsumen untuk menyesuaikan produk dengan ekspektasi mereka.
*> Inovasi untuk Meningkatkan Daya Saing atau Layanan
Inovasi dalam Proses dan Efisiensi Operasional
Efisiensi Operasional dan Teknologi dalam Proses (Porter, 1980):
   Menurut Porter, efisiensi operasional yang tinggi akan memberi perusahaan keunggulan kompetitif. Menggunakan teknologi untuk mempercepat proses penyajian seblak dan mengurangi pemborosan bahan dapat meningkatkan efisiensi dan menurunkan biaya.
   Dengan mengimplementasikan inovasi-inovasi tersebut, bisnis dapat meningkatkan daya saing dan memberikan layanan yang lebih baik kepada pelanggan, yang pada akhirnya akan mendorong pertumbuhan dan kesuksesan jangka panjang.
KESIMPULAN:
1.Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kemampuan Perusahaan untuk Bertahan di Tengah Persaingan Pasar
   Inovasi produk, efisiensi operasional, serta kemampuan beradaptasi dengan perubahan kebutuhan pasar merupakan faktor utama yang memengaruhi kemampuan "Seblak Parasmanan" untuk bertahan dalam pasar yang kompetitif. Dengan terus melakukan inovasi dalam menu, serta menjaga kualitas produk dan layanan, "Seblak Parasmanan" mampu membedakan dirinya dari pesaing.
2.Pentingnya Diferensiasi dalam Mempertahankan Pelanggan
   "Seblak Parasmanan" berhasil menarik perhatian dan mempertahankan loyalitas pelanggan dengan menawarkan pengalaman kuliner yang unik, melalui konsep prasmanan dan berbagai varian seblak yang dapat disesuaikan dengan selera pelanggan. Komunikasi yang baik dengan pelanggan dan program loyalitas juga berperan penting dalam menjaga hubungan jangka panjang dengan konsumen.
3.Strategi untuk Mempertahankan Keberlanjutan Bisnis
   Dalam menghadapi persaingan, "Seblak Parasmanan" menerapkan strategi diferensiasi produk dan inovasi berkelanjutan. Perusahaan juga memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan efisiensi operasional, serta memperluas jangkauan pasar melalui promosi digital dan penjualan online. Meskipun menghadapi tantangan dari kompetitor lain dan fluktuasi harga bahan baku, usaha ini terus berupaya untuk bertahan dengan strategi yang adaptif dan responsif terhadap kebutuhan pasar.
Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI