Mohon tunggu...
Shonanar Rohman
Shonanar Rohman Mohon Tunggu... Lainnya - Berbagi dengan menulis

Seorang yang antusias dengan dunia pendidikan dan literasi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Era Informasi, Eranya Guru Bertransformasi

10 Januari 2024   21:42 Diperbarui: 10 Januari 2024   22:36 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Saya sedang menjelaskan teks bacaan kepada siswa (dokpri)

Belum lagi jika ada endorsement, content creator akan mendapatkan kisaran angka 200 ribu hingga 1,5 juta rupiah untuk satu konten saja. Jumlah gaji yang lebih fantastis bisa saja didapatkan oleh content creator jika terafiliasi dengan sebuah perusahaan, yakni sebesar 4 sampai 6 juta rupiah. Semakin besar perusahaannya, maka semakin besar pula gajinya. Benar-benar manfaat besar bagi guru jikalau menjadi content creator.

Maanfaat selanjutnya jika guru menjadi content creator ialah exposure pendidikan yang jauh lebih meningkat. Ini merupakan dampak dari banyaknya konten yang dibuat dan dipublikasikan tentunya. 

Untuk saat ini data dari IMF menunjukkan bahwa kreator konten kurang lebih berjumlah 8 juta kreator. Memang 8 juta kreator tersebut bukan semuanya kreator pendidikan atau guru yang berprofesi sampingan sebagai content creator. Namun angka tersebut tatkala memproduksi konten dan mempostingnya mampu untuk memenuhi lini masa media sosial dan dunia internet. 

Bayangkan saja jika semakin banyak guru yang menjadi content creator, konten-konten pendidikan pun akan lebih sering berseliweran di jagat dunia maya dan tentu saja media sosial juga mulai pagi hingga malam, mulai hari pertama hingga hari ketujuh, dan seterusnya. Banyaknya konten pendidikan yang terpampang pada akhirnya membuat masyarakat lebih aware dan peduli dengan dunia pendidikan. Dimanapun masyarakat berada, pendidikan menjadi sorotannya.

Saya dan siswa sedang berdiskusi (dokpri)
Saya dan siswa sedang berdiskusi (dokpri)

Sudah pasti siswa juga terkena imbas manfaat ketika guru menjadi kreator konten. Manfaat yang dimaksud yakni siswa jadi memiliki sumber belajar tambahan yang lebih banyak dan beragam. Platform media sosial-YouTube, Instagram, Tiktok, mesin pencari Google, dan platform belajar lainnya merupakan platform andalan bagi guru untuk mempublikasikan konten pendidikan yang telah dibuat. 

Dengan adanya guru yang menjadi content creator dan platform-platform tersebut siswa jadi terbantu dalam mempelajari ilmu-ilmu yang tidak mereka dapatkan di sekolah, atau memperdalam lagi materi yang sudah diajarkan di ruang kelas sebelumnya. Terlebih lagi, siswa dapat mengakses konten pendidikan tersebut secara online di mana pun dan kapan pun hanya menggunakan gawai atau laptop mereka. 

Kini, sumber belajar yang diberikan di sekolah bukan satu-satunya sumber belajar untuk siswa. Jika mereka ingin mendapatkan materi belajar tambahan, meraka tinggal mengetikkan kata kunci yang dibutuhkan di kolom pencarian yang tersedia, maka secara langsung konten-konten terkait muncul di layar kaca mereka dan siap untuk disantap.

Ini cukup jelas bahwa tren positif guru menjadi content creator perlu untuk dijaga dengan baik, bahkan juga perlu untuk lebih ditingkatkan. Semakin baik tren, maka semakin baik pula manfaat yang bisa dirasakan. Dunia pendidikan yang lebih baik tidak hanya menjadi tanggung jawab guru saja, melainkan juga butuh adanya keterlibatan masyarakat secara luas dan konten yang baik sebagai salah satu medianya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun