4.2. Intensifikasi Badai dan Erosi Pantai
Selain kenaikan permukaan laut, perubahan iklim juga mempengaruhi pola cuaca ekstrem. Hasil pengamatan menunjukkan peningkatan frekuensi badai lokal yang menyebabkan erosi mendalam di beberapa bagian Pantai Sanggar, terutama selama musim hujan. Badai besar pada tahun 2023 menyebabkan hilangnya lebih dari 2 hektar lahan pesisir dalam waktu kurang dari satu bulan.
Dampak ini diperburuk oleh kurangnya infrastruktur perlindungan pantai seperti pemecah gelombang dan tanggul laut. Penguatan infrastruktur ini diperlukan untuk mengurangi dampak badai di masa mendatang.
4.3. Dinamika Sedimentasi dan Kerusakan Ekosistem
Perubahan iklim juga mempengaruhi pola sedimentasi di Pantai Sanggar. Dari hasil studi lapangan, ditemukan bahwa beberapa area pantai mengalami penurunan pasokan sedimen dari sungai-sungai di sekitarnya akibat perubahan pola curah hujan. Hal ini mengakibatkan semakin berkurangnya material yang dapat menstabilkan pantai, meningkatkan kerentanan terhadap erosi. Ekosistem hutan bakau dan terumbu karang di sekitar pantai juga mulai menunjukkan tanda-tanda kerusakan akibat sedimentasi yang terganggu.
5. Â Kesimpulan
Berdasarkan analisis yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa perubahan iklim memberikan dampak signifikan terhadap kerentanan garis pantai di Pantai Sanggar, Tulungagung. Kenaikan permukaan laut, intensifikasi badai, dan perubahan pola sedimentasi merupakan faktor utama yang mempengaruhi dinamika pesisir di kawasan ini. Tanpa upaya mitigasi yang tepat, kerusakan pantai akan terus meningkat, mengancam ekosistem lokal dan mata pencaharian masyarakat pesisir.
Langkah-langkah mitigasi yang disarankan meliputi pembangunan infrastruktur perlindungan pantai, restorasi ekosistem pesisir seperti mangrove, serta implementasi kebijakan pengelolaan pantai yang berkelanjutan. Diperlukan kerjasama antara pemerintah, akademisi, dan masyarakat untuk merumuskan strategi yang efektif dalam menghadapi tantangan perubahan iklim di kawasan pesisir ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H