Praktek di atas merupakan pelecehan dan penghinaan terbesar bagi kesucian Pendidkan Tinggi di Indonesia. Dampak dari itu semua adalah  kampus tidak lagi memproduksi ilmu pengetahuan dan mencetak intelektual organik yang mengembangkan ilmu pengetahuan dan mengabdi kepada masyarakat, tetapi mencetak orang-orang gila jabatan, gila gelar, dan menghamba pada kekuasaan. Fenomena di atas sungguh miris dan menyesakkan hati nurani bagi insan akademik yang waras dan semoga Pendidikan Tinggi kita segera sembuh dari penyakit kronis mematikan yaitu Desakraliasi Profesor.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H