Mohon tunggu...
Mohamad Sholihan
Mohamad Sholihan Mohon Tunggu... wartawan -

Marbot Masjid

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Suami Harus Banyak Mengalah

6 Desember 2015   17:02 Diperbarui: 6 Desember 2015   17:12 1191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dari perbedaan itu suami istri harus bisa memahami perannya masing-masing sesuai tuntunan agama. Sebagai seorang suami harus bisa berperan sebagai suami yang baik bagi istrinya. Hak-hak dan kewajiban sebagai suami yang harus dilakukan sesuai dengan ajaran Islam. Demikian pula sebagai seorang istri harus bisa berperan sebagai istri yang baik dengan melakukan berbagai kewajibannya terhadap suaminya.

Ada tiga kewajiban suami terhadap istrinya. Pertama, memberikan nafkah. Kedua, menggauli istri dengan cara yang terbaik. Ketiga, membimbing istri menjadi wanita sholihah (baik). Pengertian menggauli istri dengan baik, menurut Hilman, seorang suami harus banyak mengalah dan tidak marah pada istrinya.

“Karena percuma kita memaksakan kehendak pada istri. Apalagi kalau sampai marah-marah, lebih rugi lagi. Perceraian banyak terjadi karena suami gagal mempertahankan diri untuk tidak marah. Tidak ada seorang istri yang nurut pada suami setelah dimarahi. Kalaupun nurut hanya sesaat. Setelah itu dia merencanakan melakukan pengkhianatan. Itulah wanita,” ungkapnya.

Istri itu pembawaannya membuat marah suami. Demikian pula suami pembawaannya ingin marah terus dengan istrinya. Kalau kedua sikap itu bertemu, maka seperti api dan bensin. Ya, jadinyqa bertengkar. Orang Barat yang kebanyakan tidak beragama, tidak bisa bertahan lama dalam menjalin rumah tangga, cepat bercerai, karena kedua bakat tersebut dibiarkan hidup. Makanya orang Barat itu tidak mau menikah. Hebatnya Islam mengharuskan suami menggauli istrinya dengan baik dengan cara mengalah dan tidak marah terhadap istrinya.

Dalam membimbing istrinya menjadi wanita sholihah, seorang suami harus banyak mencurahkan perhatian, sebab istri merupakan kesenangan bagi sang suami. Nabi bersabda, “ Dunia itu kesenangan dan kesenangan yang tertinggi adalah wanita yang sholihah.”

Istri yang sholihah harus dihargai oleh suami dengan mencurahkan perhatiannya pada sang istri. Dengan begitu, seorang suami harus berusaha lebih baik daripada istrinya. Dengan kata lain, kesholeh-an suami harus sedikit lebih tinggi ketimbang istri, sehingga bisa membimbing sang istri menjadi wanita sholihah. Bagaimana bisa menyuruh istrinya shalat kalau suaminya saja jarang shalat. Tapi kalau suaminya lebih sholeh, maka istri mudah dibimbing.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun