Mohon tunggu...
Mohamad Sholihan
Mohamad Sholihan Mohon Tunggu... wartawan -

Marbot Masjid

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Ada Empat Malam yang Tidak Boleh Senggama

22 Februari 2015   15:36 Diperbarui: 13 Agustus 2020   11:37 3330
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Meski pada dasarnya pasangan suami istri yang sah berhak kapan saja dan di mana saja untuk melakukan senggama, tapi ada beberapa malam yang tidak boleh melakukannya.

Menurut Syekh Al-Imam Abu Muhammad, ada empat malam yang harus dihindari untuk melakukan hubungan badan alias senggama.

Pertama, malam Hari Raya Idul Adha

Ada yang berpendapat bahwa bersenggama tepat pada malam Hari Raya Idul Adha (Qurban) bisa menyebabkan anak yang dilahirkan dari hubungan tersebut memiliki sifat yang suka menumpahkan darah.

Kedua, malam pertama dari setiap bulan (hijriah).

Ketiga, malam pertengahan dari setiap bulan (hijriah).

Keempat, malam terakhir dari setiap bulan (hijriah).

Mengenai dasar perlunya menghindari malam-malam tersebut, ada hadis Nabi yang menyebutkan, “Hendaklah kamu jangan bersenggama di malam awal bulan.” 

Imam Ghazali berpendapat, bersenggama pada 3 malam itu, yakni di awal, pertengahan, dan akhir tiap bulan hukumnya makruh.

Konon syetan selalu hadir pada orang-orang yang bersenggama di malam-malam tersebut.

Bukan hanya sekedar hadir tetapi juga syetan ikut serta dalam melakukan hubungan badan yang dilakukan oleh pasangan suami istri.

Jika ketentuan ini dilanggar, maka pasangan suami istri akan merasakan akibatnya.

Oleh karena itu hendaknya semampu mungkin hindari empat malam tersebut.

Ini bertujuan demi kebaikan rumah tangga yang dibina, lebih-lebih terhadap anak yang nantinya akan dilahirkan.

Jangan Sambil Berbicara

Bagi pasangan suami istri penting sekali untuk diperhatikan, hindari bersenggama sambil berbicara. Hukumnya makruh.

Berkaitan dengan itu, Rasulullah bersabda, “Hendaklah salah seorang di antara kalian, jangan bicara ketika sedang bersenggama, karena sesungguhnya bisa menyebabkan anaknya menjadi bisu.”  

Ibnu Al-Haj berpendapat, sebaiknya pasangan suami istri menghindari berbicara saat bersenggama.

Imam malik memprotes keras orang-orang yang bersenggama sambil berbicara. Termasuk dalam kategori berbicara adalah mengeluarkan suara sambil bernafas panjang terengah-engah dari hidung dan mulutnya, yang suaranya terdengar tetangga sebelah.

Satu hal lagi yang harus dihindari, bersenggama dalam kondisi badannya mengeluarkan bau badan yang tidak sedap, karena hal itu bisa merusak kemesraan hubungan dalam upaya mencapai puncak kenikmatan.

Oleh karena itu penting sekali diperhatikan oleh pasangan suami istri agar memperhatikan bau badan saat akan senggama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun